Senin 18 Nov 2013 17:15 WIB

KPU Jabar Klarifikasi 4,3 Juta DPT Diduga Bermasalah ke PDIP

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Heri Ruslan
Pemilu 2014
Pemilu 2014

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dewan Pimpinan Daerah PDIP Jabar, menemukan ada 4,3 juta daftar pemilih tetap (DPT) ganda di Provinsi Jawa Barat.

Guna memastikan hal itu, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jabar mendatangi kantor DPD PDIP Jabar untuk meminta klarifikasi dan konfirmasi terkait temuan tersebut, Senin (18/11).

"Ya, kedatangan kita ke sini untuk mengklarifikasi dan konfrimasi juga. Kalau data yang ada di kami, DPT yang NIK nya bermasalah ada 1,4 juta," ujar Ketua KPU Jawa Barat, Yayat Hidayat.

Pada kesempatan tersebut, rombongan KPU Jawa Barat diterima langsung oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Gatot Tjahjono dan Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu PDI Perjuangan Jabar Waras Warsito.

Menurut Yayat, DPD PDI Jawa Barat menyerahkan sebuah data dalam bentuk flash disk kepada KPU Jawa Barat yang berisi tentang data daftar pemilih tetap yang tanpa ada nomor induk kependudukannya (NIK) atau invalid.

Pihaknya, kata dia, sangat mengapresiasi temuan PDIP tersebut. Sebagai bentuk apresiasi, makanya datang ke PDIP. KPU, nantinya akan menyocokkan data yang ada di KPU dengan data yang diberikan PDIP.

 

"Kalau dari data KPU pusat, kami  kan mendapat tugas membereskan 1,4 juta DPT tanpa NIK, dari KPU RI. Tapi dari PDIP bilang DPT bermasalah itu ada 4,3 juta," katanya.

Oleh karena itu, kata Yayat, usai menerima flash disk yang diserahkan oleh DPD PDIP Jabar pihaknya akan mencocokkannya. KPU Jabar, kata dia, di beberapa  pertemuan sebenarnya sudah mengambil beberapa sampel di Kabupaten Bogor.

''Itu namanya sama, jadi dari data yang disampaikan oleh PDIP, NIK-nya masih kosong, namun setelah kita lihat di data KPU ternyata sudah terisi, seperti itu lah," katanya.

Ketika ditanyakan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk mencocokkan data dari flash disk PDIP Jabar dengan data yang dimiliki KPU, Yayat mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan stafnya di KPU Jawa Barat.

    

Sementara menurut Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) PDIP Jabar, Waras Wasisto,  berdasarkan hasil penelitian yang dilakukannya jumlah daftar pemilih tetap (DPT) bermasalah pada Pemilu 2014 seperti pemilih ganda ternyata paling banyak ditemukan di Provinsi Jawa Barat.

"DPT bermasalah itu paling banyak berada di Jabar. Di Jabar terdapat 4.395.881 pemilih ganda. Itu berdasarkan hasil penelitian kami dan federasi IT, Jabar menjadi yang terbanyak pemilih gandanya dibanding daerah lain," katanya.

 

Selain pemilih ganda, kata dia, PDIP juga  menemukan sejumlah DPT bermasalah lainnya seperti yang menyangkut nomor induk kependudukan (NIK). Ditemukan juga, lima pemilih berbeda yang memiliki NIK sama dan hal ini harus segera diatasi agar tidak terjadi kecurangan yang memanfaatkan kisruh DPT ini.

Manipulasi hasil perolehan suara pemilu, kata dia, bisa saja terjadi jika persoalan tersebut tidak segera diselesaikan.

"Apabila dihitung, 4 juta suara ini setara dengan 18 kursi DPR RI. Jangan sampai ada kursi hantu (diraih melalui pemilih fiktif)," katanya.

Ketika ditanya tentang apa yang menjadi penyebab kisruh DPT kali ini, Waras menilai hal itu terjadi karena pemerintah dan KPU tidak melibatkan BPS dalam mendata pemilih.

"Selain itu, permasalahan DPT yang kerap terjadi ini akibat kegagalan pemerintah dalam mendata penduduk," katanya.

Ia mengaku, kader dan calon anggota legislatif dari PDIP telah dikerahkan untuk mengawal perbaikan DPT.  PDIP, sudah mengintruksikan semua kadernya, untuk mengawasi masalah DPT ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement