Senin 18 Nov 2013 10:54 WIB

Australia Sadap RI pada November 2009?

Rep: Stevy Maradona/ Red: A.Syalaby Ichsan
Bendera Australia (ilustrasi)
Bendera Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Surat kabar harian asal London, The Guardian, menerbitkan laporan penyadapan badan intelejen Australia terhadap para pejabat Indonesia.

Laporan yang terbit Senin (18/11) itu mengungkapkan bagaimana intelejen Australia berhasil menyadap telepon seluler milik Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, istri Presiden, Kristiani Herawati, Wapres Boediono dan tujuh pejabat lainnya yang disebut sebagai 'lingkaran dalam Presiden'.

Dokumen intelejen tidak memiliki tanggal. Hanya ada keterangan bulan November 2009. Dokumen berbentuk materi presentasi (slide). Dokumen ini diklaim sebagai serangkaian dokumen milik Edward Snowden, mantan pekerja lepas dari National Security Agency (NSA) Amerika Serikat.

Dalam dokument itu ada keterangan 'Top Secret' dan dare Australian Department of Defence dan Defence Signals Directorate atau DSD yang sekarang sudah berganti nama menjadi Australian Signals Directorate. Aksi tersebt dilakukan dengan menyadap ponsel yang menggunakan sinyal 3G.

Dokumen jug mengungkapkan satu slide berjudul President Voice Intercept pada Agustus 2009. Di slide lain tertulis Presiden SBY dan Ibu Negara menggunakan ponsel Nokia E90-1.

Sementara Wapres Boediono menggunakan ponsel BlackBerry Bold 9000. Selain ketiga nama ini, juga ada nama mantan dubes RI untuk AS, Dino Patti Djalal yang sekarang menjadi Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, serta Hatta Rajasa, menko perekonomian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement