REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Ratusan warga melakukan aksi menumpahkan tumpukan sampah ke tengah Jalan Ciwalen, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (14/11), memprotes pemerintah daerah yang tidak mengangkut sampah selama satu bulan dan tidak direalisasikannya tempat pembuangan sampah sementara.
Aksi warga menutup jalan dengan sampah itu menyebabkan arus kendaraan dari dua arah terpaksa memutar arah karena akses jalan wilayah Garut Kota tertutup tumpukan sampah.
"Aksi blokir jalan dengan sampah ini sebagai bentuk protes warga terhadap pemerintah yang hampir satu bulan ini sampah tidak diangkut akibatnya menumpuk di pinggir jalan," kata tokoh pemuda Desa Ciwalen, Kecamatan Garut Kota, Usep.
Menurut dia, aksi warga menutup jalan dengan sampah itu merupakan luapan kekecewaan yang setiap hari merasa terganggu dengan keberadaan tumpukan sampah di pinggir jalan.
Sebelumnya, kata Usep, warga sudah pernah meminta pihak kelurahan dan kecamatan untuk melaporkan ke dinas terkait agar tumpukan sampah di pinggir Jalan Ciwalen segera diangkut.
"Namun hingga sekarang tidak ada tanggapan, sampah malah makin bertambah banyak dan menumpuk, makanya warga protes dan melakukan aksi seperti ini," katanya.
Ia berharap pemerintah daerah menyediakan tempat pembuangan sampah sementara di Jalan Ciwalen kemudian petugas kebersihan rutin mengangkut sampah setiap hari.
Selama ini, ia mengatakan, warga terpaksa membuang sampah ke pinggir jalan disamping jembatan karena pemerintah tidak menyediakan bak sampah seperti sebelumnya.
"Dulu pernah ada bak sampah disini, tapi sekarang tidak ada, makanya warga minta ada bak sampah lagi agar tidak membuang sembarangan seperti sekarang ini," katanya.
Sementara itu, aksi warga menumpahkan tumpukan sampah ke jalan tidak berlangsung lama setelah petugas kebersihan datang mengangkut sampah tersebut.