REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK — Fator pemicu ancaman keamanan pada Pemilu 2014 mulai bermunculan. Salah satunya, seperti akurasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang belum kunjung terselesaikan.
Aparat keamanan pun sigap dan memandang itu sebagai salah satu potensi yang bisa mengancam keamanan Pemilu 2014 nanti.
Kapolri Jenderal Sutarman mengatakan, jajarannya memang tidak memiliki kewenangan hingga kemampuan untuk membantu rapinya DPT. Namun, dari sisi dampak, ia dan pasukannya siap menjaga keamanan tahun 2014 dari kisruh Pemilu akibat DPT bila kelak dipermasalahkan.
“Tentu kami siap amankan, dari mulai tahapan kampanye, tahun depan harus dikawal,” ujar Kapolri di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok Kamis (14/11).
Sutarman menambahkan, bertepatan dengan HUT Brigade Mobil (Brimob), Polri akan mengandalkan korps elite ini untuk menghadapi peristiwa terburuk dalam gelan Pemilu tahun depan. Pertikaian akibat Pemilu yang pecah hingga meletus menjadi bentrokan akan Polri redam dengan kekuatan Brimob.
Dia pun menjamin, satuan pimpinan Irjen M Rum Murkal ini akan menaruh kesetiaan kepada rakyat dan bukan pada satu organisasi politik manapun. Netralitas, kata dia, penting anggota Polri khususnya Brimob dalam mengamankan Pemilu tahun depan.
“Keluarga besar Brimob siap turun untuk memberikan keamanan di Pemilu 2014. Dari mulai tahap awal hingga pelantikan,” ujar jenderal bintang empat ini.
Seperti diketahui, Pemilu yang kian dekat masih belum dipersiapkan dengan matang oleh pihak penyelenggara. Komisi Pemilihan Umum (KPU) tampak masih sibuk menetapkan DPT yang jumlahnya belum juga akurat sesuai dengan total pemilih di negara ini.