Rabu 13 Nov 2013 15:34 WIB

Pengamat: DPD II Penentu Suara Golkar di Pemilu 2014

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Heri Ruslan
Partai Golkar
Foto: Tahta Aidilla/Republika
Partai Golkar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Tidak dilibatkannya DPD II dalam forum rapimnas ke- IV Golkar mendatang berpotensi menciptakan penggembosan suara Golkar dalam ajang pemilu presiden (pilpres) 2014.

DPD II bisa saja mengalihkan dukungan mereka kepada capres lain di luar Aburizal Bakrie (Ical).

“Potensi penggembosan ada karena kekuatan akar rumput Golkar ada di DPD II,” kata pengamat politik Pol Tracking Institute, Hanta Yunda ketika dihubungi Republika, Rabu (13/11).

Hanta mengatakan kekutaan riil suara Golkar ada di tangan pengurus DPD II. Dalam konteks ini, DPP Golkar harus memperhatikan betul bagaimana soliditas dukungan yang diberikan DPD II terhadap Ical. Soliditas itu akan terwujud apabila DPP membuka ruang demokrasi kepada DPD II untuk menyatakan pendapat di forum rapimnas ke-IV mendatang.

 

“Rampinas ini lebih baik melibatkan DPD II agar legitimasi pencapresan Ical lebih kuat,” ujarnya.

Pelibatan DPD II dalam rapimnas ke-IV Golkar akan menjadi tantangan sekaligus potensi kekuatan bagi Partai Golkar. Hanta menjelaskan pelibatan DPD II menjadi tantangan karena jumlah mereka yang terlampau besar. Hal ini akan menyulitkan DPP Golkar dalam mengondisikan alur politik yang ingin mereka mainkan di rapimnas.

“DPD II agak sulit dikondisikan karena jumlahnya ratusan,” ujar Hanta.

Di samping itu, pelibatan DPD II dalam rapimnas juga membuka peluang terjadinya manuver politik yang mungkin dilakukan tiga faksi besar di internal Golkar. Tiga faksi itu menurut Hanta adalah faksi sturuktural yang diwakili pendukung Ical, faksi semi-struktural yang diwakili Akbar Tandjung selaku ketua dewan pertimbangan, dan faksi kultural yang dimotori Jusuf Kalla.

“Elite struktural khawatir kalau DPD II dilibatkan dukungan mereka ke Ical melemah,” katanya

Namun begitu, apabila tantangan ini mampu diatasi oleh DPP Golkar, Hanta percaya DPD II akan mejadi kekuataan riil penarik suara Golkar. “Ini tantangan sekaligus kekuatan untuk membangun soliditas,” katanya.

Aspirasi dari para pengurus DPD II untuk dilibatkan dalam rapimnas tak lepas dari kultur politik internal yang ada di Partai Golkar. Hanta mengatakan selama ini DPD II cenderung diam dalam pencapresan Ical karena mereka takut dicoret dari daftar caleg Golkar. Namun setelah daftar caleg tetap diumumkan, ketakutan itu dengan sendirinya hilang.

“Tinggal sekarang bagaimana DPP membuka ruang demokrasi bagi para pengurus daerah selaku penentu kemenangan Golkar di Pemilu,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement