Selasa 12 Nov 2013 04:11 WIB

Pasar Blok G Sepi, Ini Kritik Jokowi

Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.
Foto: IST
Gubernur DKI Jakarta, Jokowi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo, menilai sepinya Pasar Blok G Tanah Abang hingga membuat 112 pedagang menutup kiosnya, bukan semata-mata karena persoalan tempat. Tapi, juga karena banyak hal, termasuk masalah produk dan harga. Persoalan sepi atau ramainya pembeli menurutnya, juga menjadi tanggung jawab pedagang itu sendiri.

“Apa semuanya mau ramai semua? Banyak (pembeli) tergantung produknya, dijual murah atau nggak, kompetitif atau nggak. Yang berjualan pandai mempromosikan produknya atau tidak, banyak tergantungnya,” kata Jokowi, seperti dilansir situs beritajakarta.

Jika para pedagang hanya sesekali membuka kiosnya dan telah diberikan surat peringatan (SP) oleh PD Pasar Jaya, sambung Jokowi, hal itu juga bergantung dengan niat pedagang itu sendiri. Pedagang juga seharusnya mempunyai jiwa wirausaha.

“Dulu waktu daftar nggak berniat berdagang, kalau niat berdagang harus berani bersaing. Kalau nggak laku gimana caranya supaya laku. Entrepreneur, gimana caranya mengundang agar mereka (pembeli) datang,” terangnya.

Pihaknya, tambah mantan Walikota Solo itu, telah berusaha mempromosikan Pasar Blok G Tanah Abang dan pedagang jangan hanya mengandalkan pemerintah saja. Untuk pedagang yang tidak lagi berniat berdagang akan dicabut kontraknya.

“Kalau kita nggak kurang-kurang. Sudah diberi promosi mobil di situ, TV tiap hari diajak ke situ. Saya kira kalau pedagang yang diberi surat peringatan akan diselesaikan sebagaimana mestinya, toh masih banyak yang mengantre,” tandasnya. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement