REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Bukan hanya masyarakat (penumpang) saja yang dirugikan akibat mogoknya ratusan bus kota di Yogyakarta, Senin (11/11).

Pemkot Yogyakarta juga dirugikan karena ulah para kru angkutan ini. Sebab retribusi yang masuk ke Kota Yogyakarta dari bus perkotaan ini hilang.

Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Terminal Penumpang Yogyakarta (TPY) Bekti Zunanto mengatakan, setiap hari ratai-rata bus kota di Yogyakarta mengangkut 3 ribu sampai 3.500 trayek. Retribusi trayek masuk terminal sebesar Rp 2.000 per bus.

"Jadi pemasukan dari retribusi bus kota rata-rata Rp 700 ribu per hari," ujarnya.

Meski begitu kata dia, pihaknya tidak bisa berbuat banyak. Pasalnya aksi mogok tersebut merupakan pilihan para kru angkutan. "Kita hanya menghimbau saja supaya tertib dan menyarankan penumpang untuk menggunakan armada lain," katannya.

Hingga berita ini diturunkan aksi mogok ratusan bus kota di Yogyakarta masih berlàngsung. Angkutan perkotaan di Yogyakarta hampir tidak ada yang beroperasi. Bus Trans Jogja yang semula beroperasi juga tidak lagi terlihat di jalanan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika