REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hujan deras yang mengguyur Jakarta, Jumat (8/11) sore, mengakibatkan banyak genangan air di beberapa titik di ibu kota. Kemacetan parah pun tak terhindarkan, terlebih banjir terjadi saat jam pulang kerja.
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Thahaja Purnama mengakui mengatasi banjir tidak bisa selesai dalam waktu dekat. Ia berkata masih butuh waktu merampungkan secara tuntas permasalahan klasik ibu kota itu.
“Dalam waktu dekat tentu nggak bisa. Banyak saluran air yang mengalir ke sungai-sungai utama itu masih didirikan bangunan-bangunan liar,” katanya kepada ROL saat menghadiri Seminar 'Kesiapan Perumahsakitan Menghadapi Implementasi Jaminan Kesehatan Nasional 2014' di Plenary Hall JCC Jakarta, Sabtu (9/11).
Pria yang akrab disapa Ahok ini menuturkan, Pemprov DKI akan segera merelokasi penduduk yang tinggal di bangunan liar dan mengganggu aliran air tersebut. Untuk itu, Pemprov DKI akan terus menambah rumah susun sebelum merelokasi warga.
Tentunya, kata Ahok, membangun rumah susun tidak bisa dalam waktu sekejap dan harus bertahap. “Nah yang kita bongkar di atas tanah negara, seperti di waduk saja yang kita kasih rumah susun dan isinya, saya dibilang melanggar HAM. Apalagi kalau kita bongkar tanpa rumah susun,” ujarnya.
Mantan bupati Belitung Timur ini menambahkan, normalisasi sungai dan waduk tidak mungkin bisa dilakukan secara sempurna tanpa membongkar semua bangunan liar yang ada di atas aliran sungai.
Seperti diketahui, setelah Jakarta diguyur hujan lebat, Jumat (9/11) sore, kemacetan parah terjadi di beberapa titik. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, sebanyak 25 titik genangan itu, antara lain terjadi di Jalan Raya Tebet arah Pancoran setinggi 10-20 cm, Jalan Buaran Raya Duren Sawit 20-30 cm, Jalan Tanjung Mas Raya 20-30 cm, Jalan Arteri Pondok Indah 10-20 cm dan di depan Erha Clinic Tebet 20-30 cm.
Selanjutnya, di Jalan Pancoran arah Manggarai depan Sahid setinggi 10-20 cm, Jalan TB Simatupang depan DPP PAN 20 cm, Jalan Karang Tengah Lebak Bulus 20 cm, Jalan Raden Inten 20 cm dan Jalan Swadarma Raya setinggi 20 cm.
Lalu, di depan lampu merah Garuda setinggi 20 cm, Jalan Pejaten Barat Raya 30 cm, depan Villa Delima Karang Tengah Lebak Bulus 20 cm, depan Universitas Sahid 20 cm dan Jalan Raden Inten II setinggi 20 cm.
Kemudian, di Jalan Nangka Poltangan depan Kampus Unindra setinggi 20 cm, Jalan Raya Fatmawati arah Blok M 20 cm, Jalan Swadharma Raya Ulujami 20-30 cm, Jalan Raya Kalimalang 10 cm dan Jalan Kerja Bakti setinggi 10 cm.
Selain itu, di Jalan Sahjarjo setinggi 10 cm, Jalan Raya Lenteng Agung 10 cm, Jalan Bidara Cina 20 cm, Jalan Kemang Timur Duren Bangka 50 cm dan Jalan Kebagusan setinggi 20 cm.