REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Direktur Eksekutif Indobarometer, M. Qodari mengatakan hasil survei konvensi capres Partai Demokrat sangat dipengaruhi kedalaman intervensi komite kepada lembaga survei.
"Tergantung teknisnya sejauh mana mereka (komite) mengatur secara jelas pembatasan metodologi survei yang digunakan," kata M. Qodari ketika dihubungi Republika, Kamis (11/7).
Qodari mengatakan metodologi survei yang berbeda bisa menyebabkan hasil survei yang berbeda. Dalam konteks ini ia sepakat jika komite konvensi menerapkan metodologi yang sama kepada tiga lembaga survei yang akan dilibatkan dalam konvensi.
"Saya setuju bahwa metodologi harus sama. Karena kalau beda hasilnya bisa beda," ujarnya.
Namun begitu, Qodari mengingatkan perlunya penjelasan yang terperinci soal metodologi yang akan diusulkan konvensi.
Hal ini karena meskipun metodologi yang digunakan sama namun praktik penerapannya bisa saja berbeda. Tergantung pada metode yang ingin digunakan lembaga survei.
"Dalam lembaga yang berbeda bisa melakukan metode yang berbeda meskipun metodologinya sama," katanya.
Qodari menjelaskan soal metodologi multi random sampling yang biasa digunakan sejumlah lembaga survei.
Menurut dia hasil metodologi ini amat dipengaruhi pada pilihan metode teknis yang digunakan seperti jumlah provinsi yang akan dijadikan sample survei dan jenis pertanaan yang diberikan kepada responden.
"Kalau hasilnya mau sama maka sample surveinya harus dilakukan di seluruh provinsi dan pertanyaan yang diajukan masing-masing lembaga survei ke responden sama," katanya.
Sebelumnya Sekretaris Komite Konvensi Capres Partai Demokrat, Suaedy Marasabessy mengatakan komite konvensi tidak akan membiarkan tiga lembaga survei bekerja dengan metodologi mereka masing-masing.
"Bentuk kerja samanya mereka lakukan survei yang instrumen surveinya dari kami," kata Sekretaris Komite Konvensi Capres Demokrat, Suaedy Marasabessy ketika dihubungi Republika, Rabu (6/11).
Instrumen survei yang akan diusulkan komite misalnya menyangkut wilayah survei, jumlah responden, dan metode yang mesti digunakan tiga lembaga survei. Hal ini menurut Suaedy agar hasil survei dari tiga lembaga tidak jauh berbeda dan bisa dipertanggungjawabkan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
