REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyidik akan memeriksa kondisi kejiwaan AE, pemeran perempuan dalam video mesum pelajar SMP di kawasan Sawah Besar, Jakarta Pusat.
Selain AE, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengungkapkan, orang tua AE juga akan diperiksa oleh penyidik Polres Metro Jakarta Pusat.
"Setelah penyidik mendapatkan keterangan dari ayah AE dan psikolog, maka kami akan melakukan pemeriksaan konfrontasi," katanya di Jakarta, Rabu (11/6).
Selain sudah memeriksa kedua pelajar pemeran adegan mesum, AE dan FP, polisi sudah memintai keterangan 17 orang, yaitu 10 pelajar, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bimbingan konseling, wali kelas, dan tiga penjaga sekolah.
Menurut Rikwanto, masih ada keterangan berbeda yang diberikan AE, FP dan teman-temannya yang menyaksikan dan merekam adegan tersebut.
AE mengaku,dia dipaksa melakukan adegan asusila itu oleh teman-temannya. Sedangkan, FP dan lima pelajar yang dimintai keterangan kembali terkait keterangan AE menyatakan, adegan asusila itu dilakukan atas dasar suka sama suka dan tidak ada paksaan.
Kasus tersebut bermula dari laporan orang tua AE tentang pelecehan seksual dan pemaksaan yang dilakukan terhadap anaknya. Adegan mesum oleh anak baru gede (ABG) itu direkam menggunakan telepon seluler.
Penyidik menemukan ada tiga rekaman yang berbeda dalam ponsel yang sebagian sudah dihapus. Dalam video itu terlihat bahwa adegan mesum yang disaksikan sejumlah pelajar SMP setempat itu dilakukan di ruang kelas setelah jam pelajaran usai.
Selain itu, pelaku terlihat dalam video itu tergeletak di lantai kelas dengan masih mengenakan seragam sekolah dan di dekatnya ada beberapa tas sekolah.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
