Rabu 30 Oct 2013 16:33 WIB

Pemeran Pria Video Mesum SMP Mengaku Baru Sekali 'Bercinta'

video mesum/ilustrasi
video mesum/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- FP, pemeran pria dalam video mesum pelajar SMP Negeri 4, Sawah Besar, Jakarta Pusat, diperiksa penyidik Polda Metro Jaya.

"FP menjawab semua pertanyaan penyidik. Dia menceritakan kronologi kejadian, siapa saja yang terlibat, apa dan bagaimana kejadiannya," kata Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto di Jakarta, Rabu (30/10).

Namun, kata Rikwanto, FP sama sekali tidak mengatakan adegan mesum yang dilakukannya bersama AE dan direkam teman-temannya, atas dasar paksaan.

Rikwanto berkata, dari keterangan keduanya, FP dan AE memang berpacaran belum lama ini. FP mengatakan mereka 'jadian' sejak awal September 2013.

"Dari pengakuan mereka perbuatan mesum itu baru pertama kali mereka lakukan. Adegan pertama yang mereka lakukan disaksikan satu orang teman," tuturnya.

Dari pemeriksaan FP, maka penyidikan polisi sudah tuntas. Namun, ada keterangan yang berbeda antara AE, FP dan 10 pelajar yang sudah diperiksa sebelumnya.

"Karena ada perbedaan keterangan, maka saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya akan diperiksa ulang untuk disesuaikan dengan keterangan AE. Sebelumnya, AE mengatakan dia dipaksa teman-temannya untuk melakukan adegan mesum tersebut," katanya.

Sebelumnya, penyidik telah meminta keterangan dari AE, pemeran perempuan dalam video pelajar SMP di kawasan Sawah Besar, di suatu tempat yang tidak bisa disebutkan. Rikwanto mengatakan, keterangan AE tidak sesuai dengan keterangan saksi-saksi yang sudah diperiksa sebelumnya.

"Ada ketidaksesuaian antara keterangan AE dengan saksi-saksi, yaitu teman-teman yang melihat adegan itu. Karena itu, ada beberapa hal yang akan penyidik tanyakan kembali kepada saksi," kata Rikwanto seraya mengatakan sepuluh pelajar yang sudah diperiksa mengatakan, adegan mesum yang mereka saksikan dan rekam itu dilakukan tidak ada paksaan.

Namun, AE mengaku dipaksa saat adegan tersebut direkam. Penyidik juga sudah memeriksa 17 orang, yaitu sepuluh siswa yang melihat dan merekam adegan tersebut, kepala sekolah, wakil kepala sekolah, guru bimbingan konseling, wali kelas dan tiga penjaga sekolah.

Kasus tersebut bermula dari laporan orang tua AE tentang pelecehan seksual dan pemaksaan yang dilakukan terhadap anaknya. Adegan mesum anak baru gede (ABG) itu direkam menggunakan ponsel. Penyidik menemukan ada tiga rekaman yang berbeda di dalam ponsel yang sebagian sudah dihapus.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement