Kamis 31 Oct 2013 21:00 WIB

Anis Matta Tak Tahu Pengumpulan Dana Rp 2 Triliun untuk PKS

Rep: Irfan Fitrat/ Red: A.Syalaby Ichsan
Chairman of Prosperous Justice Party (PKS), Anis Matta (file photo)
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Chairman of Prosperous Justice Party (PKS), Anis Matta (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Yudi Setiawan pernah mengungkap rencana konsolidasi perolehan dana sebesar Rp 2 triliun. Ia mengungkap dana itu dalam rangka pemenuhan target Partai Keadilan Sejahtera (PKS) pada Pemilu 2014.

Yudi mengaku pernah membicarakan rencana itu kepada Ahmad Fathanah dan Luthfi Hasan Ishaaq (LHI) yang saat itu masih menjabat presiden PKS.

Mengenai rencana itu, Anis Matta mengaku tidak mengetahuinya. Pengganti Luthfi untuk mengisi posisi presiden partai itu memberikan sangkalan. "Tidak pernah (mendengar)," kata dia, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Kamis (31/10).

Jaksa menghadirkan Anis sebagai saksi dalam perkara dengan terdakwa Luthfi. Anis bersaksi dalam kasus dugaan korupsi permohonan penambahan kuota impor daging sapi. Dalam surat dakwaan, disebut Fathanah pernah membawa berkas pengadaan proyek kopi yang berasal dari Anis untuk diberikan pada Yudi.

Fathanah juga disebut memberikan teleponnya agar Yudi bisa berbincang dengan orang yang dikatakan sebagai Anis Matta. Mengenai hal itu, Anis merasa tidak pernah melakukannya. "Tidak pernah," kata dia. 

Yudi, dalam persidangan, juga sempat mengungkap adanya kesepakatan pembayaran satu persen dari pagu anggaran untuk mengijon proyek. Ia menyebut angka satu persen itu berasal dari Anis yang disampaikan lewat Fathanah. Selepas persidangan, Anis memberikan bantahan.

"Tidak ada. Bahkan saya tidak kenal yang namanya Yudi Setiawan dan mereka tidak pernah membicarakan itu dengan saya," ujar mantan anggota DPR RI itu. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement