Senin 28 Oct 2013 22:09 WIB

Angkasa Pura Ngurah Rai masih Nego dengan Pedagang

Rep: Aldian Wahyu Ramadhan/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Pekerja melintas dan suasana sepi ketika penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (8/10).  (Antara/M Agung Rajasa)
Pekerja melintas dan suasana sepi ketika penutupan sementara Bandara Internasional Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Selasa (8/10). (Antara/M Agung Rajasa)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Angkasa Pura I selaku pengelola Bandara Ngurah Rai, Bali masih mencari titik temu dengan para pedagang yang akan direlokasi. Besok, Selasa (29/10) akan berlangsung lelang tahap satu.

Corporate Communication Departement Head AP I Handy Heryudhitiawan mengatakan lelang tahap satu akan menjual 10 lokasi . ''Lelang dilakuka bertahan'' kata dia kepada Republika, Senin(28/10) sore.

Ia menyatakan relokasi itu untuk menyesuaikan dengan kondisi Bandara Ngurah Rai yang kini modern dan nyaman. Angkasa Pura, imbuhnya, akan tetap berusaha semaksimal mungkin mendapatkan solusi terbaik. Semisal, para pedagang bisa merger atau bergabung berjualan.

Tempat untuk berjualan, kata dia, akan disediakan di promenade (kawasan utama orang berlalu lalang) dan beberapa titik di tempat kedatangan. Selebihnya masih dibicarakan.

Untuk harga sewa, ujar Handy, pihaknya tidak bisa mempublikasikan. Hanya saja, ia menyebut yang menjadi indikator adalah kemampuan dan kesiapan si pedagang.

Para pedagang, imbuhnya, sebagian telah diminta tak berjualan di lokasi semula dan nanti seluruhnya akan direlokasi. AP I, ujar Handy, melakukan langkah itu bertujuan membuat bandara tersebut menjadi tempat yang bersih dan nyaman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement