Senin 28 Oct 2013 09:24 WIB

Mendag: Perkembangan Bahasa Indonesia Patut Diapresiasi

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Karta Raharja Ucu
Gita Wirjawan
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Gita Wirjawan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan mengatakan, perkembangan bahasa Indonesia patut diapresiasi.

Gita berujar, ribuan buku ilmu pengetahuan dari berbagai negara sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini tentu membuat generasi muda Indonesia lebih mudah menimba ilmu pengetahuan yang bermanfaat untuk kemajuan bangsa.

Artinya, bahasa Indonesia telah memainkan peran strategis sebagai jendela untuk melihat dan memahami perkembangan umat manusia dan peradaban dunia.

"Hal yang juga ikut membanggakan kita sebagai warga Indonesia adalah tumbuh dan berkembangnya kajian-kajian bahasa Indonesia di berbagai perguruan tinggi di sejumlah negara sahabat," ujar Gita saat tampil sebagai 'keynote speaker' dalam seminar sehari yang diadakan Prisma Resource Center bertajuk 'Ekonomi Politik Bahasa Indonesia, Identitas Bangsa: Bangga Berbahasa Indonesia' yang diadakan di Auditorium Adhiyana, Wisma Antara, Jakarta, Senin (28/10).

Dikatakan Gita, salah satu daya tarik bahasa Indonesia bagi kebanyakan pemerhati atau ilmuwan asing, adalah kemampuannya yang luar biasa untuk menyatukan lebih dari 300 etnis yang memiliki bahasa masing-masing dan tersebar di lebih dari 17 ribu pulau.

"Sepertinya, tidak ada negeri lain di dunia ini yang memiliki kemajemukan sosial budaya dan geografis sebagaimana negeri kita," tuturnya.

Sulit dibayangkan, tutur Gita, apa yang akan terjadi di hamparan ribuan pulau ini tanpa kehadiran bahasa Indonesia. Jika hingga hari ini kita masih melihat kuatnya semangat kerukunan sebagai bangsa, hal ini tentu mencerminkan para pengguna bahasa Indonesia umumnya adalah orang-orang yang bijak.

"Mengapa? Karena di tangan orang bijak, bahasa akan menjadi penghubung dan pengerat silaturahmi antarmanusia, antaretnis, antarbudaya, antaragama, antargolongan, bahkan antarbangsa. Sebaliknya, di tangan orang yang tidak bijak dan tak beretika, bahasa akan menjadi senjata yang lebih tajam dari sembilu yang mampu mengoyak kerukunan sosial," papar Gita.

Karenanya, masih kata Gita, tidak berlebihan kiranya jika dinyatakan bahasa Indonesia juga dapat memperkuat identitas dan jati diri sebagai 'satu bangsa' yang dalam realitasnya adalah kumpulan dari beragam suku, agama, ras, dan golongan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement