Kamis 24 Oct 2013 06:32 WIB

Nasihat Pernikahan Sultan untuk Pasangan 'Royal Wedding'

Rep: Neni Ridarineni/ Red: A.Syalaby Ichsan
Kedua mempelai KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hayu (kiri) berada di kereta Kencana melintas di Jl. Trikora, Yogyakarta, Rabu (23/10).   (Antara//Noveradika)
Kedua mempelai KPH Notonegoro (kanan) dan GKR Hayu (kiri) berada di kereta Kencana melintas di Jl. Trikora, Yogyakarta, Rabu (23/10). (Antara//Noveradika)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Rabu (23/10) malam merupakan acara penutup prosesi pernikahan GKR Hayu dengan Notonegoro yang ditandai dengan pamitan kedua mempelai, di Gedung Jene, Kraton Yogyakarta.

Dalam upacara pamitan pengantin ini, Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan beberapa pesan dan nasihat kepada kedua mempelai sebagai bekal mereka untuk mengarungi kehidupan rumah tangga ke depannya.

Sultan menasihati agar keduanya  harus bisa saling menghormati, saling menghargai, dan saling mengisi.  Di sini Sultan juga sekaligus menitipkan putrinya kepada sang besan.  

Setelah itu, keluarga mempelai pria  menyampaikan terima kasih kepada keluarga Kraton.  Keluarga mempelai pria juga memohon maaf jika selama acara berlangsung terdapat hal-hal yang kurang berkenan.

Acara pamitan dihadiri oleh saudara-saudara GKR Hayu serta adik Sultan HB X bersama istrinya, antara lain, KGPH Hadiwinoto, GBPH Suryodiningrat, GBPH Suryometaram. GBPH Prabukusumo.

Di samping itu, hadir para abdi dalem pangeran sentana/pupati kliwon mantu dalem dan para abdi Dalem pangeran sentana/bupati nayaka penghageng II  dan semua abdi dalem.

Acara pamitan ditutup dengan sungkeman yang  dilakukan oleh kedua mempelai kepada orang tua dan mertua mereka.

Menurut Ketua Panitia Prosesi Pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro, KRT Yudahadiningrat, dalam pamitan ini intinya GKR Hayu akan meninggalkan tembok keraton  menuju pada pergaulan dalam masyarakat luas dan mohon doa restu kepada kedua orangtuanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement