Jumat 18 Oct 2013 16:16 WIB

Undangan Pernikahan Putri Sultan Lebihi Kapasitas

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Dewi Mardiani
Putri keempat Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu (kiri) didampingi calon suami, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro, saat jumpa pers di Keraton Yogyakarta, Jumat (11/10).
Foto: Antara
Putri keempat Raja Keraton Ngayogyakarta Sri Sultan HB X, Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu (kiri) didampingi calon suami, Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro, saat jumpa pers di Keraton Yogyakarta, Jumat (11/10).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Permaisuri Sultan Hamengku Buwono X, GKR Hemas, mengatakan tamu undangan untuk pernikahan putrinya yang keempat jauh dari perkiraan.

''Karena ini merupakan pernikahan terakhir anak saya, jadi banyak yang minta diundang,''kata dia saat jumpa pers persiapan pernikahan GKR Hayu dan KPH Notonegoro, di Keraton Yogyakarta, Jumat (18/10).

Untuk tamu undangan pada acara panggih di Bangsal Kencana Keraton, Selasa (22/10), katanya, diperkirakan sekitar 750 orang. Namun karena banyak yang minta diundang akhirnya tamu undangan mencapai 1.500 orang.

Sementara itu, untuk resepsi pernikahan di Bangsal Kepatihan Yogyakarta, Rabu (23/10), undangannya sekitar 2.000 orang. Presiden SBY bersama para menteri serta duta besar dari berbagai negara rencananya akan hadir dalam upacara panggih di Keraton.

Selanjutnya mengenai kesiapan pelaksanaan Royal Wedding (Dhaup Ageng) putri keempat Raja Kraton Yogyakarta ini sudah mencapai 80 persen. ''Saya berharap dalam waktu tinggal dua hari lagi, yang 20 persen sudah bisa siap,'' tutur GKR Hemas.

Dia mengakui pernikahan GKR Hayu ini lebih meriah dibandingkan dengan putri-putrinya yang lain, karena merupakan pernikahan yang terakhir. ''Dengan Dhaup Ageng ini kami ingin mengajak masyarakat untuk nguri-nguri (melestarikan) kebudayaan. Di samping itu kami ingin menunjukkan eksistensi keraton dalam mengembangkan kebudayaan yang ada di DIY,''jelas dia.

Di tempat terpisah, Gubernur DIY Sultan Hamengku Buwono X, mengatakan untuk pernikahan putri keempatnya semuanya sudah disiapkan oleh panitia. ''Saya kira persiapannya sudah selesai, besok (Sabtu, 19 Oktober) tinggal gladi bersih saja,''ujarnya.

Sultan mengatakan ini merupakan kewajiban yang terakhir dalam menikahkan anaknya. ''Harapannya anak berbahagia setelah menikah. Setelah menikah tanggung jawab di keraton ada,  kalau punya peluang. Meskipun dia jauh dari keraton tidak masalah,'' katanya.

Rencananya setelah menikah GKR Hayu akan melanjutkan S2 di New York, karena suaminya bekerja di Bureau of Management, UNDP, New York, Amerika Serikat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement