REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kemarau dan perubahan iklim tidak mempengaruhi ketersediaan pangan di Jawa Barat. Hal ini dibuktikan dengan tersedianya pangan yang cukup dari jumlah maupun kualitasnya.
Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan, mengatakan keadaan ini masih bisa bertahan sampai musim penghujan tiba. Pangan seperti padi khususnya masih surplus dibanding konsumsi.
Beberapa komoditas yang masih kekurangan hanya pada pangan daging sapi yang sebagian besar di pasok dari luar negeri.
"Wajar dan tidak ada masalah apa-apa. Ketersediaan pangan di Jabar masih aman," kata Heryawan setelah peringatan Hari Pangan Sedunia ke-33 di Gedung Sate, Bandung, Kamis (17/10).
Meski demikian, kapasitas produksi pangan memang terkendala oleh berbagai hal. Misalnya, konversi lahan, perubahan iklim ekstrim dan kemarau, minimnya infrastruktur, dan penurunan kualitas sumber daya alam.
Secara langsung ataupun tidak langsung, faktor-faktor tersebut menghambat upata peningkatan produksi pangan.
Berbagai upaya, kata dia, terus dilakukan Pemprov Jabar. Misalnya memperbaiki irigasi persawahan di seluruh kabupaten dan kota.