REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi III DPR Fraksi Demokrat, Saan Mustopa mengkritik hubungan polri dan komisi pemberantasan korupsi (KPK) yang terkesan tidak akur. Saan mengumpamakan hubungan dua lembaga tersebut ibarat film carton Tom and Jerry.

"Bagaimana sinergi polri dan KPK? Seperti publik tahu seperti di film Tom and Jerry. Hampir tidak pernah cocok," kata Saan dalam uji kelayakan dan kepatutan calon tunggal Kapolri Komnjenpol. Sutarman di Komisi III DPR Kompleks Parlemen Senayan, Kamis (17/10).

Saan mengatakan dalam setiap uji kelayakan dan kepatutan di Komisi III, calon kapolri selalu berjanji akan membangun sinergi yang baik dengan KPK dalam pemberantasan korupsi. Namun janji itu nyatanya tidak pernah bisa direalisasikan.

"Ini selalu menjadi janji dari para kapolri sebelumnya. Ini sebatas janji yang komitmennya jarang diwujudkan," ujarnya.

Selain itu, Saan juga mempertanyakan komitmen Sutarman dalam membangun institusi polri yang kredibel dan transparan. Menurutnya, salah satu PR besar yang mesti diselesai kapolri mendatang adalah proses rekrutmen jabatan dan kenaikan pangkat di internal polri yang transparan, serta mengungkap kasus rekening gendut perwira polri. 

Saan berharap Sutarman bisa benar-benar menjalankan tugasnya sebagai pemberi rasa aman ke masyarakat. Dia mendesak Sutarman menuntaskan kasus penembakan terhadap anggota polri yang sampai saat ini belum terungkap.

"Soal penembakan polisi menciptakan dampak psikoligis ke masyarakat. Bagaimana polisi bisa melindungi masyarakat kalau yang melindungi masyarakat terancam," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika