REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Cimahi, mempersoalkan minimnya anggaran yang dialokasikan pemerintah kota (pemkot) bagi para atlet Kota Cimahi.
Selain dalam beberapa waktu ke depan para atlet segera dihadapkan pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) tingkat Jawa Barat, minimnya anggaran yang diperuntukkan pemkot pun dikhawatirkan akan berdampak negatif terhadap para atlet yang bakal bertanding pada babak kualifikasi dalam Porda tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Kota Cimahi, Enang Sahri Lukmansyah, menyesali minimnya pendanaan yang dikhususkan bagi para putra-putri pembela Kota Cimahi itu.
Begitu pula dengan yang dirasakan KONI. Menurut Enang, anggaran yang dialokasikan Pemkot Cimahi melalui penyaluran dana hibah kota yang diterima, begitu minim.
"Anggaran yang disalurkan dan yang disetujui atas dana hibah, kepada KONI Cimahi tahun ini Rp 1 miliar," ujar Enang kepada Republika, Rabu (16/10).
Ia menjelaskan, nominal anggaran Rp 1 miliar tersebut tidaklah ideal. Bahkan tahun 2012, alokasi atas dana hibah yang diajukan KONI Cimahi
kepada wali kota di 2012, disetujui di angka Rp 1,5 miliar. Meski anggaran yang diajukan masih belum terpenuhi 100 persen namun Komisi IV menilai, tetap saja dana yang digunakan untuk mendukung dan memfasilitasi prestasi atlet itu, sangat dibutuhkan.
"Ya masih belum ideal lah. Tahun lalu (2012) saja dana hibah KONI yang disetujui Rp 1,5 miliar. Kini, yang diajukan KONI kurang lebih Rp 2,3 miliar, bahkan disetujui hanya Rp 1 miliar," katanya.
Enang menerangkan, selain alokasi dana hibah yang minim untuk KONI, anggaran bidang keolahragaan yang diajukan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kota Cimahi dalam APBD pun, tak ada yang diperuntukkan kepada KONI.
"Kalau (alokasi dana) untuk KONI anggaran eksekutif di APBDnya itu tidak terlihat. Di APBD itu, hanya yang terlihat anggaran Prestasi Olahraga Pelajar," katanya menerangkan.
Pengajuan anggaran dalam APBD oleh Disdikpora atas program Prestasi Olahraga Pelajar itu pun, Rp 600 juta.
Enang menambahkan, meski berasal dari dana hibah, akan tetapi tetap saja besaran dana bantuan yang dibutuhkan untuk membuat dunia olahraga Cimahi lebih maju lagi itu, harus ditambahkan dari yang disetujui saat ini.
Terkait, minimnya anggaran yang diberikan itu, ujarnya, jelas para atlet pun kecewa. "Anggaran itu kan digunakan untuk segala macam kegiatan operasional para atlet. Untuk Kota Cimahi juga. Belum lagi, dana yang dibutuhkan untuk menghadapi babak kualifikasi tidak kurang dari Rp 1 miliar," papar Enang.
Ia menegaskan, bukan malah kenyataannya sebaliknya yang terjadi, yakni anggaran untuk KONI meminim tiap tahun. Padahal, prestasi para atlet Cimahi sangat lah baik. Hanya saja, DPRD menilai, perhatian yang diberikan pemkot kepada mereka, belum optimal.
Sementara Kepala Disdikpora Kota Cimahi Eddy Junaedi mengatakan, memang anggaran yang dialokasikan untuk bidang keolahragaan di Kota Cimahi, jumlahnya minim.
Ia menjelaskan, tentu pemkot akan mengusahakan pencairan anggaran yang lebih besar lagi untuk Olahraga di 2014. "Mudah-mudahan saja tahun 2014, anggarannya bisa memenuhi target," katanya.
Eddy pun berharap, agar para atlet Kota Cimahi tetap mampu bersemangat dan terus membela nama Kota Cimahi dalam Porda di awal tahun depan itu.
"Iya saya harap para atlet, bisa untuk selalu merasa memiliki Kota Cimahi ini, sekalipun anggaran masih belum optimal," tuturnya.