REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR--Para nelayan yang ada di kawasan Kabupaten Badung bagian selatan kembali melaut setelah Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) di Nusa Dua, Bali, berakhir Selasa (8/10).
"Nelayan di wilayah Desa Kelan, Kelurahan Tuban, Badung, kini sudah mulai bernafas lega. Aktivitas melaut sudah kembali normal setelah sempat terhambat selama penyelenggaraan KTT APEC 2013," kata Kelian Adat Desa Kelan, I Made Sugita, di Badung, Kamis (10/10).
Ia mengatakan, selama pelaksanaan KTT APEC 2013, para nelayan dilarang melakukan aktivitas laut di kawasan tertentu, seperti di dekat kawasan Bandara Ngurah Rai dan beberapa zona di seputaran Badung bagian selatan.
"Sedikitnya ada tiga kelompok nelayan setempat yaitu Kelompok Nelayan Samanjaya, Kelompok Nelayan Tanjung Sari dan Kelompok Nelayan Kerta Bali tidak bisa melaut di dekat Bandara Ngurah Rai," katanya.
Padahal, di daerah dekat Bandara Ngurah Rai tersebut justru yang banyak ikannya. "Ikan biasanya banyak berkumpul di dekat kawasan bandara. Tapi karena tidak boleh ke sana melaut, otomatis hasil tangkapan turun," katanya.
Ada imbauan dari aparat dan pemerintah selama KTT APEC di Nusa Dua, kata dia, di kawasan-kawasan tertentu terutama dekat bandara nelayan dilarang melaut. Nelayan diminta mencari jalur lain.
"Para nelayan di Kelan mendukung penyelenggaraan APEC, meski mereka secara langsung dirugikan. Mereka berharap pasca-kegiatan KTT APEC mampu membawa dampak positif bagi Bali ke depan," katanya.