REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MK) berencana memanggil sopir Ketua MK nonaktif Akil Mochtar, Daryono, Selasa (8/10) malam.
“Kami akan meminta keterangan dari yang bersangkutan untuk mendalami penelusuran kasus suap yang melibatkan Akil,” kata mantan ketua MK yang juga anggota Majelis Kehormatan MK, Mahfud MD, saat dihubungi Republika, Selasa (8/10).
Pemerikasaan Daryono, tutur Mahfud, menjadi sangat penting karena laki-laki itu termasuk orang yang dekat dengan Akil. Hal ini terungkap saat Kepala Bagian Protokol MK, Teguh Wahyudi, memberikan keterangannya kepada Majelis Kehormatan, Senin (7/10) malam.
“Dari situ kami jadi tahu, Daryono sangat dekat dengan Akil. Begitu dekatnya, Daryono diketahui pernah beberapa kali masuk ke ruang kerja Akil,” ujarnya.
Mahfud mengisahkan, saat masih menjabat ketua MK, ia juga dekat dengan sopirnya dulu. Namun, kedekatan itu tidak sampai membuat sang sopir bisa memasuki ruang kerjanya.
“Paling kami hanya makan malam di luar, tapi tidak sampai mengizinkan dia (sopir) masuk ke ruang kerja saya,”ujarnya.
Pada Senin (7/10) kemarin, Majelis Kehormatan MK telah melakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi. Di antaranya adalah sekretaris Akil, Yuanna Sisilia, dan Kabag Protokol MK, Teguh Wahyudi.
Berdasarkan keterangan Teguh, Chairunnisa ternyata pernah bertamu ke ruang kerja Akil pada 9 Juli lalu. “Temuan ini mengindikasikan, ada kemungkinan deal-deal soal putusan sengketa Pemilukada Gunung Mas sudah dibicarakan oleh mereka berdua sejak permohonan perkara itu didaftarkan ke MK,” kata Mahfud.