REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Taman Margasatwa Ragunan yang berada di Jakarta merupakan kebun binatang terbesar kedua di dunia setelah Kebun Binatang Toronto. Selain itu, Ragunan juga menjadi kebun binatang ketiga tertua di dunia.
Namun demikian, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meminta agar kebun binatang yang memiliki luas 120 hektar tersebut memiliki predikat terbaik di dunia. Karenanya, dia meminta kepada pengurus Ragunan untuk membuat masterplan kebun binatang untuk 50 tahun ke depan.
Menurut Jokowi, jika masterplan atau blue print Ragunan telah matang, ia menjanjikan akan menggelontorkan dana berapapun sesuai yang dibutuhkan.
"Pemprov siap mendukung dengan menyiapkan anggaran asal jelas goal-nya," ujar dia usai membuka dialog publik di Pusat Primata Schmutzer di Ragunan, Selasa (8/10).
Sementara itu, Ketua Dewan Pengawas Ragunan Hashim Djojohadikusumo mengatakan, ada beberapa hal utama yang mendesak untuk segera dibenahi di Ragunan. Salah satunya, kata dia, mengenai mutu air telaga seluas 6,8 hektar dan air sungai yang ada di kebun binatang.
Menurut Hashim, air yang dipakai untuk keperluan minum dan mandi hewan tersebut kondisinya sudah tercemar. Air kotor tersebut, kata dia, bahkan sudah berdampak pada kesehatan kulit hewan.
"Air yang dipakai harimau dan beruang madu itu berasal dari sungai yang sudah tercemar dan tidak ada oksigen. Jelas sudah tidak memadai. Harus kita perbaiki," ujar dia yang baru menjabat sebagai ketua dewan pengawas Ragunan selama enam bulan tersebut.
Selain itu, lanjut Hashim, pihaknya juga akan melakukan perbaikan pada kandang binatang, perbaikan bioskop yang ada di dalam Ragunan, serta peningkatan dalam hal pengawasan dan keselamatan.