Ahad 06 Oct 2013 15:35 WIB

BNN: Positif Ganja dan Methamphetamine di Ruang Kerja Akil Mochtar

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Nidia Zuraya
Akil Mochtar ditahan KPK.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Akil Mochtar ditahan KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Badan Narkotika Nasional (BNN) telah melakukan pemeriksaan dan mengambil urin dan rambut dari Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) nonaktif, Akil Mochtar terkait penemuan barang diduga narkotika di ruang kerjanya. BNN memastikan barang-barang tersebut narkotika jenis ganja dan amphetamin.

"Hasil laboratoriumnya untuk tiga linting masih utuh yang diduga ganja dan satu linting yang sudah dipakai positif ganja dan mengandung tetrahidrocanabinol atau THC. selanjutnya untuk dua pil berwarna ungu dan hijau positif mengandung methamphetamine," kata Kabag Humas BNN, Kombes Sumirat dalam jumpa pers bersama juru bicara KPK, Johan Budi SP di Gedung KPK, Jakarta, Ahad (6/10).

Sumirat menjelaskan pada Sabtu (5/10) malam, pihaknya sudah mendapat izin dari Sekjen MK, Janedjri M Gaffar untuk memberikan informasi terkait hasil laboratorium terhadap barang bukti yang dikirim MK kepada BNN. Kronologisnya barang bukti yang ditemukan tim penyidik KPK dalam penggeledahan telah menyerahkan kepada tim MK.

Kemudian pada Jumat (4/10) sekitar pukul 23.00 WIB, tim MK bertemu dengan BNN dan menyerahkan surat permintaan untuk uji laboratorium terhadap barang bukti tersebut. Barang bukti ini terdiri dari tiga linting yang diduga ganja dan satu linting yang telah dipakai serta dua butir pil masing-masing berwarna ungu dan hijau.

Setelah itu, tim BNN melakukan pemeriksaan terhadap barang bukti itu dari Jumat (4/10) malam hingga Sabtu (5/10) pagi. Hasil laboratoriumnya, ia melanjutkan, juga telah diserahkan kepada pihak MK. Hasilnya yaitu menyatakan tiga linting yang masih utuh dan satu linting sudah dipakai adalah positif ganja. Sedangkan dua butir pil yang masing-masing berwarna ungu dan hijau adalah positif mengandung methamphetamine.

Pada siang ini, tim BNN sudah mengambil sampel urin dan rambut dari Akil Mochtar. Paling lambat, BNN akan mengumumkan hasilnya pada Senin (7/10). Pasalnya alat untuk cek rambut membutuhkan waktu sedikitnya 14 jam untuk menetralisirkan rambut tersebut. "Untuk cek rambut sendiri sudah dikirim ke lab. Untuk alat yang kami miliki menstabilkan peralatan itu cukup lama, dibutuhkan 14 jam, kita tunggu saja hasilnya," tegas Sumirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement