REPUBLIKA.CO.ID, SEMAPURA -- Forum Pemuda Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) belajar melukis wayang klasik khas Kamasan, Kabupaten Klungkung, Bali, Jumat (4/10).
Kedatangan 230 delegasi dari 21 negara di Asia-Pasifik di Balai Dusun Adat Geria Kamasan disambut sekaligus dibimbing melukis oleh 15 murid maestro seni lukis wayang klasik, Nyoman Mandra dan Mangku Kondra.
Setiap peserta mendapat sketsa tokoh wayang yang harus diwarnai dalam waktu satu jam. Suasananya pun mirip anak-anak TK yang sedang mewarnai lukisan. Mentor sesekali memberikan pengarahan.
"Meskipun baru sekali, mereka terlihat telaten," kata Wayan Pande Sumantra, salah satu mentor asal Dusun Adat Pande
Kamasan.
Ia mengaku sering memberikan kursus kepada wisatawan mancanegara yang datang ke kamasan untuk belajar melukis, sedangkan untuk warna juga masih menggunakan warna klasik dari bebatuan yang didapat di wilayah Serangan.
Sementara itu, Veronica (29) asal Meksiko terlihat ceria menekuni bidang barunya itu. Perempuan yang berprofesi sebagai guru SMA di negaranya tersebut mengaku baru pertama kali datang di Bali dan langsung terkesan dengan pengalaman pertamanya itu.