Kamis 03 Oct 2013 00:40 WIB

Akil Mochtar, Sosok yang Akrab dengan Wartawan

Rep: Erik Purnama Putra/ Red: Karta Raharja Ucu
  Ketua Mahkamah Konstitusi M. Akil Mochtar mengucapkan sumpah jabatan di hadapan sidang pleno khusus di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (20/8).  (Republika/Adhi Wicaksono)
Ketua Mahkamah Konstitusi M. Akil Mochtar mengucapkan sumpah jabatan di hadapan sidang pleno khusus di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jakarta, Selasa (20/8). (Republika/Adhi Wicaksono)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Akil Mochtar ditangkap KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT) di rumahnya di kawasan rumah dinas pejabat tinggi dan kementerian di Widya Chandra, Jakarta Selatan, Rabu (2/10).

Kabar penangkapan Akil serasa bagai petir yang di kalangan jurnalis yang biasa meliput di MK. Mereka mengaku susah mempercayai kabar paling tidak mengenakkan itu. Bukan apa-apa. Sebab, Akil selama ini dikenal dekat dengan wartawan.

Tidak sebagaimana hakim konstitusi lainnya, ia memiliki kebiasaan unik. Setiap harinya, ia selalu menyempatkan diri mampir ke press room untuk sekadar bercengkerama dengan wartawan. Hal itu dilakukannya sejak ketika diberi amanah sebagai juru bicara ketika MK masih diketuai Mahfud MD.

 

Ketika terpilih menggantikan Mahfud MD, kebiasaan itu terus dijaga. Dia sama sekali tidak menjaga jarak dengan siapa pun. Gaya bicaranya yang ceplas-ceplos membuatnya dekat dengan wartawan. Apalagi, ia sering berbagi informasi yang sifatnya off the record.

 

Beberapa wartawan sangat menyesalkan penangkapan yang jelas meruntuhkan kewibawaan MK. “Ancur,” kata wartawan senior dari media utama ibu kota yang setiap harinya selalu berada di press room MK.

 

“Masih syok,” timpal wartawan lainnya. “Ngeri ah. Receh padahal itu,” kata rekan lain dari salah satu media besar yang berpusat di Surabaya menanggapi dugaan uang dalam bentuk dolar Singapura senilai Rp 2 miliar yang disita KPK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement