Selasa 01 Oct 2013 23:47 WIB

Proyek Waduk Jati Gede Tak Kunjung Kelar

Rep: Lingga Permesti/ Red: Yudha Manggala P Putra
Waduk, ilustrasi
Waduk, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Waduk Jati Gede bisa dibilang never ending project atau proyek yang tak kunjung kelar. Dibangun sekitar 50 tahun lalu, Jati Gede belum juga dapat difungsikan.

Rencana penggenangan waduk di Sumedang ini lagi-lagi molor. Jadwal semula waduk akan digenangi air pada November 2013. Namun, Kepala Dinas Pengelolaan Sumber Daya Air (PSDA) Jabar, Supriyatno, menyatakan rencana itu bergeser ke Maret atau April tahun depan.

Menurut dia, molornya penggenangan waduk karena beragam persoalan yang semakin rumit. Hal utama adalah pembebasan lahan dan relokasi warga di Jati Gede.

Menurut dia, dalam Permendagri No.15 Tahun 1975, pembebasan lahan sudah diatur dan warga sudah mendapatkan ganti rugi sekaligus direlokasi. Berjalan waktu, proyek tak selesai dan terdapat peraturan baru menjadi Perpres di tahun 2003.

"Semakin molornya penggenangan jati Gede ini tentu sangat beresiko. Salah satunya adaalah kualitas bendungan yang semakin lama-semakin menurun," kata dia, Selasa (1/10).

Selain itu, menurut dia, dampak sosial adalah permasalahan relokasi dimana masyarakat yang sudah direlokasi kembali ke tempat semula. Sehingga, banyak diantara mereka yang sudah mendapatkan ganti rugi justru membangun kembali rumah mereka yang tidak jadi digusur.

"Sampai sekarang, ada sekitar 12 ribu 'rumah hantu' yang tidak ada penghuninya. Rumah tersebut ada yang permanen ada juga yang tidak permanen," kata dia.

Untuk itu, upaya penyelesaian Jati Gede sangat tumpang tindih. Sehingga, pihaknya sedang menunggu payung hukum berupa Peraturan Presiden yang terbaru. Untuk saat ini, pihaknya tidak akan memberi ganti rugi kepada pemilik rumah hantu tersebut.

Namun, khusus untuk relokasi warga setempat, Supriyatno mengatakan pemerintah pusat sedang membangun sekitar 697 rumah tipe 36.

"Kami hanya akan membiayai transportasi mereka untuk membongkar rumah dan membawanya ke lokasi yang agak jauh dari Jati Gede, yakni sekitar 20 kilometer," kata dia.

Wakil Gubernur Jabar Deddy Mizwar meminta agar proyek Jati Gede tersebut bisa segera diselesaikan. Namun begitu, ia meminta agar kualitas bendungan yang sudah lama tidak difungsikan itu dikaji ulang.

Pasalnya, jika tidak hati-hati, penggenangan air waduk bisa saja jebol karena ada masalah teknis yang tidak terpelihara selama puluhan tahun itu. Sementara mengenai rumah hantu yang ada di sekitar Jati Gede, kata Deddy, diharapkan relokasi segera dilakukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement