Selasa 01 Oct 2013 17:18 WIB

Soal Lurah Susan, Warga Tebet Bilang 'Lakum Dinukum Waliyadin'

Rep: Mas Alamil Huda/ Red: A.Syalaby Ichsan
Lurah Susan
Foto: berita.plasa.msn.com
Lurah Susan

REPUBLIKA.CO.ID, JAGAKARSA – Di tengah pro kontra terhadap Lurah Lenteng Agung, Susan Jasmine Zulkifli, pelayanan terhadap masyarakat di kantor Kelurahan berjalan seperti biasa. Bahkan hingga pukul 16.30 WIB pelayanan masih diberikan.

Warga Lenteng Agung, Muhayyar, yang juga Ketua RT 13 RW 05, mengatakan, pelayanan yang diberikan kelurahan selama ini cukup bagus. Saat ditemui, pria berusia 74 tahun itu sedang mengurus surat pindah warganya di RT 13 yang akan hijrah ke Medan.

Ia juga berpendapat tentang penolakan sebagian warga terhadap Lurah Susan karena perbedaan agama. Muhayyar mengatakan, sah-sah saja berbeda pendapat. Baginya, yang terpenting adalah pelayanan terhadap masyarakat.

Selama pelayanan berjalan lancar dan tidak dipersulit, ia mengaku tidak mempermasalahkan hal itu. “Bagi saya selaku (Ketua) RT, yang terpenting pelayanan administrasinya, kan (kelurahan) bukan pelayanan agama,” katanya kepada Republika, Selasa (1/10) sore.

Muhayyar menambahkan, terkait demo warga yang dilakukan beberapa waktu lalu, ia memastikan warganya di RT 13 RW 05 tidak ada yang ikut. Namun, ia juga tidak melarang jika ada yang berbeda pendapat. “Lakum dinukum waliyadin,” ujar Ketua RT yang sudah mengalami lima kali pergantian Lurah di Lenteng Agung itu.

Sebelumnya, Lurah Susan didemo sebagian warganya. Mereka menilai keberadaan Lurah Susan di Kelurahan Lenteng Agung tidak sama dengan agama mayoritas warga.

Mereka telah dua kali unjuk rasa menolak penempatan Lurah Susan. Terakhir pada 26 September 2013 yang diikuti dengan pengumpulan tanda tangan serta hadiah keranda mayat di depan Kantor Kelurahan Lenteng Agung.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement