REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Kepolisian Air (polair) Polda Lampung masih melakukan pencarian satu dari tujuh penumpang kapal motor perahu (KMP) Putri Bungsu yang tenggelam di perairan Teluk Lampung, Ahad (29/9) pagi. Kejadian ini telah menewaskan tiga penumpang sementara lima orang selamat.
Kepala Polair Polda Lampung, Kombes Pol Edion, di Bandar Lampung, Ahad (29/9), pihaknya telah menurunkan tim SAR untuk melakukan patroli dan pencarian di wilayah Teluk Lampung, yang dikenal kawasan wisata. "Hari ini (Ahad) kita lanjutkan pencarian seorang lagi," kata Edion.
Polair Polda Lampung telah mengerahkan armada tiga kapal patroli dan satu unit perahu karet. Pencarian Sabtu (28/9) petang kemarin, sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) pencarian dilakukan mulai matahari terbit hingga terbenam, selanjunya dilanjutkan keesokan harinya.
KMP Putri Bungsu berangkat dari kawasan wisata pantai Gading, Telukbetung, Bandar Lampung, tujuan Tarahan masih dalam wilayah perairan Teluk Lampung, Jumat (27/9) malam. Penumpang kapal beserta nakhoda kapal berjumlah tujuh orang.
Angin kencang yang melanda wilayah Lampung sudah terjadi sepekan terakhir. KMP Putri Bungsu yang membawa enam penumpang ini bermaksud melakukan pemancingan di kawasan Tarahan. Angin kencang menerpa kapal yang biasa dipakai untuk wisata lokal. Kapal tenggelam di sekitar kawasan Teluk Lampung.
Tujuh penumpang terobang-ambing di laut. Kapal yang melintas melihat ada sinar yang bergerak lalu menolong, penumpang yang bepegangan dengan kayu dan jeriken. Empat orang termasuk nakhoda berhasil diselamatkan, sedangkan tiga lagi tenggelam.
Dua orang sudah ditemukan yakni Mela Anti (19 tahun) dan Ahmad (21), keduanya mahasiswa Universitas Lampung. Seorang lagi masih dalam pencarian tim SAR Polair Polda Lampung. Polair akan meminta keterangan dari pihak pemilik kapal dan pengelola kawasan wisata Pantai Gading, Telukbetung. Belum ada penetapan tersangka dalam peristiwa ini.