Jumat 27 Sep 2013 11:02 WIB

Implan Lebih Efektif untuk KB?

Keluarga Berencana. Ilustrasi
Foto: .
Keluarga Berencana. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional sedang menerapkan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) yang dinilai jauh lebih efektif dalam menekan angka kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi implan yang menjadi unggulan dalam mendukung program Keluarga Berencana.

"Kami membantu menyediakan alat KB berjenis implan, yakni salah satu jenis kontrasepsi jangka panjang yang efektifitasnya bisa mencapai tiga tahun. Implan dipasang di lapisan bawah kulit pada lengan pengguna," kata Managing Director Perusahaan farmasi Merck Sharp & Dohme (MSD) Indonesia Chris Tan di Jakarta, Jumat.

Implan sudah dikenal di Indonesia sejak 1980-an. Implan saat ini mengalami perkembangan yang lebih praktis, yakni hanya satu batang. Implan bekerja dengan melepaskan hormon progesteron alami dalam tubuh dengan tingkat kegagalan 0,05 persen per 100 perempuan, jauh lebih rendah dibandingkan kontrasepsi lain yang mencapai di atas satu persen, katanya.

"Penggunaan implan sebagai alat kontrasepsi sudah meluas di beberapa negara. Kami bekerja sama dengan lembaga-lembaga internasional untuk meningkatkan akses lebih luas untuk produk implan bagi negara-negara yang paling membutuhkan.

Seperti pada tahun 2011, MSD bermitra dengan Koalisi Penyediaan Kesehatan Reproduksi (Reproductive Health Supplies Coalition/RHSC) dan kemudian dengan Bill & Melinda Gates Foundation pada tahun 2012 untuk memperluas akses terhadap alat kontrasepsi implan bagi jutaan perempuan di 70 negara paling membutuhkan, termasuk Indonesia, seperti didefinisikan oleh Family Planning 2020 dan Komisi PBB," tambah Chris Tan.

Ia mengatakan dalam mendukung program KB di Indonesia, dikatakanya pihaknya melakukan advokasi, program peningkatan kapasitas bagi tenaga medis, penyediaan produk kontrasepsi berkualitas termasuk implan, dan juga sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya penggunaan kontrasepsi dalam mencapai keluarga yang lebih berkualitas dan sejahtera.

Pencapaian tujuan ini akan menurunkan angka kematian 200.000 perempuan akibat hamil dan melahirkan dan mengurangi tiga juta kematian bayi baru lahir," kata Chris Tan.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement