REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Hingga kini kasus 250 dinamit yang hilang pada Juni belum bisa dikuak oleh kepolisian. Meski demikian Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) memastikan ratusan dinamit itu tidak berkaitan dengan Konferensi Tingkat Tinggi Kerja Sama Ekonomi Asia Pasifik (KTT APEC) yang akan dilaksanakan 1-8 Oktober di Bali.
"Belum ada indikasi yang mengarah pada gangguan yang sifatnya merisaukan dan mencemaskan untuk APEC. Mudah-mudahan tidak ada. Kita pastikan APEC aman bagi siapapun yang datang," kata Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Ronny Franky Sompie di Jakarta, Rabu (25/9).
Ronny menjelaskan kepolisian telah menyiapkan satuan anggota khusus untuk menjaga keamanan dan ketertiban acara yang melibatkan hingga 6.900 delegasi internasional itu.
Sebanyak 4.924 personel dikerahkan untuk mengamankan KTT APEC yang terdiri atas Satgas Polda Bali dan satga cadangan Mabes Polri yakni Satgas Inteltek, Satgas Brimob, Satgas Lantas, Satgas Satwa, Satgas Pamobvit, Satgas Poludara, Satgas Polair, Satgas Jibom dan Satgas Densus 88 serta Unit Escape.
Selain mengerahkan kekuatan penuh, jajaran Polri juga menggelar operasi Kepolisian Kewilayahan yang disebut dengan Sandi Operasi Puri Agung 2013 yang dilaksanakan mulai 27 September hingga 10 Oktober.
"Utamanya adalah pencegahan terjadinya kasus yang ganggu jalannya APEC. Tidak hanya oleh Mabes Polri, pencegahan juga dilakukan dengan instansi lain dengan fungsi intelijen," katanya.
Ronny juga menambahkan pihak keamanan setempat beserta aparat pemerintah daerah dan tokoh masyarakat juga sudah berkoordinasi untuk menjaga keamanan selama acara berlangsung. "Kapolda Bali Irjen Pol Arif Wachyunadi bahkan jadi sektor pemimpin untuk pelaksanaan keamanan disana," katanya.
Sejak Juni, sebanyak 250 batang dinamit yang hilang dalam perjalanan dari gudang bahan peledak di Subang menuju Bogor masih juga belum ditemukan. Peledak berbahan dasar amonium nitrat tersebut akan diantarkan ke PT Batu Sarana Persada (BSP) yang berlokasi di Cigudeg, Bogor, Jawa Barat, dari Gudang Bahan Peledak Kalijati Subang, Jawa Barat, pada Rabu (26/6) dan dinyatakan hilang keesokan harinya, Kamis (27/6).