Senin 16 Sep 2013 14:48 WIB

Kapolri: Polisi Tak Boleh Takut dengan Teror

Rep: Dyah Ratna Meta Novia/ Red: Heri Ruslan
Kapolri Jenderal Timur Pradopo
Foto: Republika/Agung Supri
Kapolri Jenderal Timur Pradopo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan, saat ini pihaknya masih mengejar dua tersangka penembak polisi di Pondok Aren, Cireundeu, Ciputat.

Sedangkan untuk kasus penembakan terhadap Aipda Sukardi masih menunggu evaluasi  hasil olah TKP.

"Kami saat ini masih melakukan pemeriksaan terhadap para saksi. Selain itu juga menunggu  hasil uji laboratorium," kata Timur di Jakarta, Senin, (16/9).

Pihaknya, ujar Timur, juga masih menunggu jika ada masyarakat  yang mau memberikan informasi terkait penembakan ke polisi. "Kami akan terus melakukan penyelidikan, polisi tidak boleh takut dengan teror," ujarnya.

Informasi yang ada dari masyarakat, kata Timur, akan terus diolah. Agar kasus ini bisa segera diselesaikan.

Terkait adanya tudingan persaingan bisnis yang melatarbelakangi penembakan Sukardi, Timur mengatakan, polisi tidak bisa menyimpulkan sembarangan.

"Semua harus berangkat dari  fakta, kalau ada  masyarakat yang  bilang seperti itu masih berupa opini, kami sendiri belum menemukan fakta itu,"katanya.

Terkait perlu tidaknya polisi menggunakan rompi saat bertugas, Timur mengatakan, selama ini polisi sudah menggunakan rompi saat bertugas seperti menangkap penjahat yang bersenjata. Kalau untuk tugas di lapangan seperti mengamankan jalanan, sekarang polisi tidak boleh sendirian.

"Saat bertugas mereka harus ada tandem. Sehingga polisi bisa saling melindungi satu sama lain," kata Timur. n

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement