Jumat 13 Sep 2013 23:39 WIB

Swedia Tawarkan Konsep Jalan Berbayar

  Pengendara sepeda motor melaju di trotoar di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (19/7).    (Republika/ Yasin Habibi)
Pengendara sepeda motor melaju di trotoar di Jalan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (19/7). (Republika/ Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Swedia menawarkan solusi atasi kemacetan di Jakarta melalui penerapan sistem jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP) pada 2014 mendatang.

Duta Besar Swedia untuk Indonesia Ewa Polano mengatakan hal tersebut ketika melakukan kunjungan di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

"Kami datang ke sini (Balai Kota) untuk menawarkan solusi kemacetan di Jakarta, yakni melalui penerapan sistem ERP. Kami rasa sistem ini cocok untuk Jakarta," kata Ewa usai bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat.

Menurut Ewa, sistem dan teknologi ERP yang telah diterapkan di Swedia merupakan yang terbaik, sehingga diharapkan dapat diterapkan juga di Jakarta.

"Sebetulnya bukan hanya Jakarta, tapi kami juga berharap sistem ini dapat diterapkan di kota-kota lain di Indonesia, seperti Surabaya, Semarang, Probolinggo dan lain-lain, karena kami memiliki sistem dan teknologi terbaik dalam penerapan ERP," ujar Ewa.

Ewa menuturkan penerapan sistem ERP merupakan solusi yang paling efektif untuk mengatasi masalah kemacetan di kota-kota besar, tak terkecuali Jakarta.

"Selain dapat mengurangi kemacetan, sistem ERP juga ramah lingkungan, karena dapat mengurangi emisi karbon sekitar 26 sampai 41 persen. Sehingga, kota menjadi lebih sehat dan hijau," tutur Ewa.

Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyambut baik tawaran kerja sama dari pemerintah Swedia terkait penerapan sistem jalan berbayar tersebut di ibukota.

"Kita memang sudah siap dengan penerapan sistem ERP di sejumlah lokasi jalan raya di ibu kota. Tapi, sambil menunggu penerapannya, kita juga terus mengupayakan penambahan armada bus angkutan umum," ungkap Basuki.

Dengan diterapkannya sistem ERP, lanjut Basuki, diharapkan volume kendaraan pribadi dapat berkurang secara signifikan, karena para penggunanya telah banyak beralih ke transportasi umum, sehingga tidak ada lagi kemacetan di Jakarta.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement