REPUBLIKA.CO.ID, JAKARA-- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengatakan hanya 40 persen lurah dan camat hasil lelang atau promosi jabatan berkinerja baik, sedangkan 60 persen lainnya berkinerja buruk. "Dari seratus persen hasil lelang jabatan yang sudah kami terima, hanya 40 persen yang bagus. Sementara sisanya, 60 persen ternyata kinerjanya jelek," kata Basuki di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (12/9)
Meskipun demikian, menurut Basuki, hasil tersebut bukan berarti para lurah dan camat bodoh, tetapi hanya kurang memahami konsep pelayanan kepada masyarakat.
"Bukan berarti mereka bodoh. Saya yakin mereka (lurah dan camat) pintar, cerdas. Hanya saja, mereka kurang mengetahui dan memahami seperti apa konsep pelayanan terhadap masyarakat yang baik. Lurah dan camat itu kan pekerjaan utamanya melayani masyarakat," ujar pria yang akrab disapa Ahok itu.
Ahok juga menilai banyaknya camat dan lurah yang berkinerja buruk disebabkan kurangnya kepedulian terhadap masyarakat. "Mereka sudah terlalu lama berada di zona nyaman sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), terlebih sebagai lurah atau camat. Makanya, mereka tidak lagi peduli terhadap masyarakat, dan masyarakat pun juga tidak merasa tersentuh oleh mereka," kata Ahok.
Dari hasil seleksi tersebut, Ahok menuturkan artinya, hanya sebanyak 40 persen camat dan lurah yang benar-benar mengerti konsep pelayanan masyarakat, sedangkan sisanya masih tidak terlalu paham.
"Setelah diadakan seleksi jabatan itu, kami berharap para camat dan lurah dapat memperbaiki kinerjanya, sehingga masyarakat dapat terlayani dengan baik, tidak ada lagi keluhan-keluhan terkait pelayanan," tutur Ahok.
Dia menambahkan bagi camat dan lurah yang kinerjanya masih kurang baik, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI masih memberikan kesempatan hingga akhir 2013 untuk meningkatkannya. Pemprov DKI berencana kembali menyelenggarakan seleksi jabatan untuk mendapatkan camat dan lurah dengan kinerja lebih baik dibanding sebelumnya.