Kamis 12 Sep 2013 21:49 WIB

Wapres: Sebagai Wahyu Akhir Zaman, Teks Alquran Tetap Terpelihara

Rep: Amri Amrullah/ Red: Karta Raharja Ucu
Wakil Presiden RI, Boediono.
Foto: Antara/Ampalsa
Wakil Presiden RI, Boediono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Boediono berpendapat, pentingnya membumikan makna kandungan Alquran.

Pernyataan itu disampaikan Wapres Boediono saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Internasional di Kantor Kementerian Agama (Kemenag), Jakarta.

Wapres mengingatkan proses membumikan Alquran ini dimaknai berkelanjutan, dan tidak bersifat statis. Membumikan Alquran bisa direfleksikan dengan mengaktualisasikan sisi kekinian wahyu tersebut, serta memberikan dampak sebesar-besar bagi solusi permasalahan umat manusia.

Ia menyadari, proses itu membutuhkan waktu, strategi dan metode yang tepat sebagaimana dalam sejarahnya yang telah tercatat ilmuwan Muslim di abad pertengahan.

Dikatakan Wapres, sebagai wahyu hingga akhir zaman, teks Alquran akan tetap sama. Sebab, Allah menjaminkan terpeliharanya Alquran. "Namun penafsiran dan pemaknaan Alquran akan terus berkembang sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan manusia. Ini terlihat dari tafsir Alquran dari waktu ke waktu, yang terus berkembang sesuai dengan konteks kekinian dan perkembangan ilmu pengetahuan," tuturnya.

Boediono menilai, Indonesia sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar di dunia, telah menunjukkan warna baru bagi kehidupan umat Islam di dunia. Islam Indonesia yang toleran dalam kehidupan majemuk ini diharapkan dapat memberi contoh bagi umat Muslim dan umat agama lain di dunia.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Agama (Menag) Suryadharma Ali berharap penyelenggaraan MTQ Internasional bukan hanya memunculkan para qari'-qariah dan hafidz-hafidzah berkualitas internasional saja. Namun dapat lebih mempererat hubungan ukhuwah Islamiyah antarnegara peserta.

Ajang tilawah internasional ini diikuti 21 negara, di antaranya Saudi Arabia, Maroko, Tunisia, Al Zajair, Prancis, Uni Emirat Arab, Singapura, Yordania, Amerika Serikat, Malaysia, Iran, Quwait, Belanda, Sudan, Timor Leste, dan Indonesia sebagai tuan rumah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement