Kamis 12 Sep 2013 05:31 WIB

Malaysia Deportasi 233 TKI Bermasalah ke Tanjung PInang

Kedatangan TKI Bermasalah di Tanjung Priok
Kedatangan TKI Bermasalah di Tanjung Priok

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemerintah Malaysia mengusir sebanyak 223 orang tenaga kerja Indonesia bermasalah serta lima orang anak-anak ke Tanjungpinang, Kepulauan Riau, untuk kemudian dipulangkan ke masing-masing daerah asal.

Mereka, terdiri atas 177 orang laki-laki dan 46 orang perempuan tiba di Pelabuhan Internasional Sri Bintan Pura, Tanjungpinang pada Rabu malam dengan menumpang kapal feri Telaga Express dari Stulang Laut, Johor, Malaysia.

"Mereka langsung kami bawa ke penampungan sementara sebelum dipulangkan ke kampung halaman masing-masing melalui Tanjung Priok, Jakarta," kata Koordinator Lapangan Satgas TKI Bermasalah Tanjungpinang, Sony.

Sony mengatakan, para TKI bermasalah yang tidak memiliki dokumen lengkap sebagai tenaga kerja asing di Malaysia tersebut ditampung di penampungan Wisma Transito untuk laki-laki dan di Rumah Perlindungan Trauma Center untuk perempuan dan anak-anak.

Selain menerima kedatangan TKI bermasalah yang diusir Malaysia itu, Satgas TKI Tanjungpinang juga memulangkan sebanyak 176 orang TKI bermasalah yang diusir Malaysia pada Kamis (5/9).

"Mereka dipulangkan menuju kampung halamannya melalui Tanjung Priok dengan menumpang kapal Pelni KM Kelud yang berangkat dari Batam," kata Sony.

Pemulangan TKI bermasalah melalui Batam tersebut terpaksa dilakukan karena sebagian kapal Pelni yang berangkat dari Kijang, Bintan dalam masa pemeliharaan.

TKI bermasalah usiran Malaysia menuju Tanjungpinang, diperkirakan akan bertambah banyak setiap pekannya, mengingat razia besar-besaran yang dilakukan pemerintah Malaysia terhadap warga asing yang bekerja tidak resmi di negara jiran itu.

"Besok Kamis direncanakan akan datang lagi sebanyak 204 orang TKI bermasalah dari Malaysia dan mereka akan kami pulangkan bersama TKI yang datang malam ini dengan kapal Pelni pada Minggu (15/9) dari Kijang, Bintan," pungkasnya

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement