Rabu 11 Sep 2013 02:31 WIB

Wakapolri: Penembakan Bripka Sukardi Sepertinya Direncanakan

Rep: Bilal Ramadhan/ Red: Yudha Manggala P Putra
Suasana olah TKP penembakan polisi Provost Mabes Polri, Bripka Sukardi, Selasa (10/9) malam. Sukardi tewas usai ditembak tiga kali di bagian dada dan perut oleh orang tak dikenal di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Gedung KPK.
Foto: ROL/Bilal Ramadhan
Suasana olah TKP penembakan polisi Provost Mabes Polri, Bripka Sukardi, Selasa (10/9) malam. Sukardi tewas usai ditembak tiga kali di bagian dada dan perut oleh orang tak dikenal di Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, tepatnya di depan Gedung KPK.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Komjen Oegroesono mengatakan aksi penembakan yang menewaskan Bripka Sukardi di dekat Gedung KPK pada Selasa malam tadi kemungkinan sudah direncanakan pelaku.

"Ya sepertinya direncanakan," kata Wakapolri, Komjen Oegroeseno yang ditemui di lokasi penembakan, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta, Selasa (10/9) malam.

Oegroeseno menjelaskan pihaknya belum dapat menyimpulkan motif penembakan tersebut. Pasalnya tim sedang mendalami dari peristiwa penembakan ini.

Ia juga mengonfirmasikan penemuan tiga selongsong peluru di lokasi kejadian. Ketiga selongsong itu, kata dia, saat ini sudah diamankan polisi. Sedangkan saksi kunci yang sedang diperiksa yaitu di antaranya enam orang sopir truk dan beberapa orang masyarakat.

 

Bripka Sukardi, jelasnya, merupakan petugas polisi di Direktorat Polair Mabes Polri yang bermarkas di Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sukardi mengawal enam truk dan pada saat melintas di depan Gedung KPK, ditembak orang tak dikenal yang menggunakan dua motor.

Untuk jumlah pelaku, ia menduga ada empat orang yang saling berboncengan pada masing-masing motor.

Saat ditanya apakah pelaku mengambil senjata milik Sukardi, pihaknya akan mengeceknya meski ia mengakui sudah tidak ada senjata di jenazah Sukardi. "Iya nanti dicek apakah senjata korban ini ada di rumah, namun indikasi korban memegang senjata api," paparnya.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement