Senin 09 Sep 2013 10:08 WIB

Ada Pengusaha Tempe Tak Ikut Mogok Demi Pelanggan

Rep: Yulianingsih/ Red: Didi Purwadi
Seorang pekerja menimbang kedelai di gudang penyimpanan. (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Seorang pekerja menimbang kedelai di gudang penyimpanan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Meski hampir sebagian besar pengusaha tahu dan tempe di Yogyakarta mogok usaha, namun masih ada satu dua pengusaha yang tetap produksi. Pengusaha yang tetap produksi tahu dan tempe ini umumnya pengusaha kecil.

Sultonah (45), pengusaha tempe asal Bantul yang biasa jualan di Pasar Giwangan Yogyakarta, salah satunya. Pengusaha kecil ini tetap berproduksi meskipun banyak temannya yang melakukan mogok.

"Memang tahu ada mogok, tapi saya memilih tetap membuat tempe soalnya pelanggan nanti kecewa," jelasnya.

Ibu dua anak ini setiap hari rata-rata membuat tempe dari 5-7 kilogram kedelai. Diakuinya harga kedelai memang mahal, namun dia sudah mengecilkan ukuran tempe yang dijual sehingga ongkos produksi tertutupi.

Menurutnya, para pelanggannya juga sudah maklum dengan kondisi tersebut. "Kalau dinaikkan justru para protes. Jadi, kita kurangi sedikit ukurannya," ujarnya.

Dia mengaku akan tetap membuat tempe, meski temen-temennya mogok produksi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement