Rabu 04 Sep 2013 13:09 WIB

KPU Bakal Gunakan Barang Habis Pakai

Rep: Ira Sasmita/ Red: A.Syalaby Ichsan
KPU
KPU

REPUBLIKA.CO.ID,

Logistik Pemilu 2014 Barang Habis Pakai

 

JAKARTA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggunakan logistik yang sifatnya habis pakai untuk Pemilu 2014. Perlengkapan dan peralatan hanya digunakan untuk pemilu legislatif dan Pemilu 2014 saja.

"Kecuali untuk kotak dan bilik suara, 50 sampai 60 persen kami pakai logistik pemilu sebelumnya yang masih bisa dipakai. Sisanya, barang habis pakai, kotak dari plastik bilik dari kardus," kata Komisioner KPU Arief Budiman, Rabu (4/9).

Bila kotak dan bilik suara sebelumnya terbuat dari aluminium, maka KPU akan menggunakan sekitar 40 persen lebih  akan menggunakan kardus dan bilik dari bahan kardus dan plastik. Kardus yang digunakan memiliki lapisan anti-air. Sehingga, memudahkan distribusi ke daerah-daerah kepulauan di Indonesia. Agar tidak cepat rusak.

Selain lebih murah, barang habis pakai seperti kardus dan plastik tidak perlu disimpan dalam waktu lama. Cukup digunakan untuk pemungutan suara pileg pada April 2014, dan pilpres yang ditargetkan pada Juli 2014.

Penyimpanan logistik, lanjut Arief, selama ini ternyata menyerap biaya yang tidak sedikit. Contohnya, KPU Kota Surabaya setiap tahun harus mengeluarkan anggaran Rp 100 juta untuk sewa gudang penyimpanan kotak dan bilik suara yang terbuat dari aluminium. 

"Setiap tahun sewa mungkin naik. Kalau dipakainya untuk pemilu nasional yang hanya lima tahun sekali, dan pilkada bisa menghabiskan Rp 500 juta untuk sewa gudang saja," ungkap Arief.

Padahal, nilai tersebut bisa digunakan untuk memproduksi logistik yang habis sekali pakai. Penggunaan barang habis pakai, diperkirakan Arief akan mengefektifkan alokasi anggaran untuk kebutuhan logistik. Dari total anggaran penyelenggaraan pemilu, sebanyak 24 persen digunakan untuk kebutuhan logistik.

Untuk setiap tempat pemungutan suara (TPS), KPU harus menyediakan empat kotak suara dan papling sedikit dua bilik suara. Sehingga, untuk memenuhi kekurangan logistik pada 500 ribu TPS, barang penggunaan habis pakai dinilai lebih murah dan efisien.

KPU sendiri akan menyelesaikan proses lelang pada 2013. Produksi dan distribusi logistik ditargetkan mulai Jnauari 2014, dan tuntas Maret 2014 nanti. Proses produksi tidak terpusat, melainkan dipetakan sesuai dengan kebutuhan masing-masing provinsi.

"Misalnya tinta, surat suara, segel diproduksi di KPU pusat. Formulir diproduksi KPU provinsi, alat tulis, plastik, karet di KPU kabupaten/kota," jelas Arief.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement