REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri belum mau terburu-buru menetapkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon presiden (capres) di pemilu 2014. Sumber Republika di internal PDI Perjuangan menyebut, Mega khawatir penetapan dini Jokowi sebagai capres bakal menimbulkan serangan serangan politik yang bertubi-tubi kepada Gubernur DKI Jakarta itu.
"Ibu (Mega) belum mau terburu-buru. Beliau masih ingin terus mencermati," katanya kepada Republika, Rabu (4/9).
Dia mengatakan Mega sama sekali tidak khawatir dengan tingkat elektabilitas yang dimiliki Jokowi. Sebaliknya, Mega justru menginstruksikan kepada seluruh kader PDI Perjuangan untuk bersyukur memiliki kader seperti Jokowi. "Ibu minta kami untuk menjaga Pak Jokowi," ujarnya.
Gencarnya berbagai pemberitaan seputar Jokowi juga tidak luput dari perhatian Mega. Menurut sumber Republika, Mega tidak ingin terbawa opini publik di media dalam menetapkan capres. Mega ingin capres PDI Perjuangan memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai pemimpin, bukan hanya sebatas unggul sebagai media darling.
"Menurut Ibu (Mega), tidak ada yang menjamin kalau Jokowi ditetapkan sekarang sebagai capres dia masih dicintai media. Bisa-bisa semua yang dilakukan Jokowi dianggap pencitraan," katanya.
Mega sendiri menilai Jokowi sebagai salah satu kader yang berhasil menerjemahkan ideologi partai lewat kepemimpinan. Sejauh ini, kata sumber Republika, Mega sama sekali tidak melihat sosok Jokowi sebagai ancaman. Hal ini karena sebagai kader PDI Perjuangan Jokowi selalu mengerti cara menempatkan diri di hadapan Megawati. "Pak Jokowi itu loyal sekali dengan Ibu. Beliau sadar Ibu yang membesarkannya. Kalau ibu tidak restui dia jadi capres, saya yakin Pak Jokowi akan patuh," ujarnya.
Sebelumnya ramai diberitakan rapat kerja nasional (rakernas) PDI Perjuangan 6, 7, 8 September mendatang akan membahas penetapan Jokowi sebagai capres PDI Perjua