Ahad 01 Sep 2013 14:18 WIB

Tetap Nasionalis Meskipun 'Terganggu'

Rep: Irfan Abdurrahmat/ Red: Djibril Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, RAWALUMBU -- Mentari mulai melebarkan senyumnya pagi ini. Sekitar 30 pasien Yayasan Galuh sudah berbaris rapi di tengah lapangan guna mengikuti upacara kemerdekaan HUT RI ke-68.

Pasien gangguan jiwa ini tampak mematuhi apa yang diperintahkan pengasuhnya. Tepat pukul 09.30 WIB petugas upacara telah menempati posnya masing-masing.

Protokol upacara, Nining terlihat membuka upacara bendera pagi ini. "Komandan upacara memasuki lapangan upacara," teriak nining yang berhasil dihimpun Republika, Ahad (01/9).

Pun, Komandan upacara, Rahmat, tampak berjalan tegap memasuki lapangan upacara. Satu per satu susunan upacara bendera berjalan sebagaimana mestinya.

Pelatih upacara, Suryawati menyampaikan, empat hari persiapan yang dilakukan Yayasan Galuh untuk pelaksanaan upacara ini. "Yang diikutsertakan pada upacara pagi ini merupakan pasien yang kesembuhannya sudah 50 persen," ungkapnya.

Dia menjelaskan, tidak ada kesusahan dalam proses latihan. Bahkan, untuk beberapa lagu nasional, para pasien ini sudah banyak yang hafal.

Ketika pengibaran bendera merah putih, lanjut Wati, tidak ada sedikit pun kesalahan dalam melantunkan lirik lagu nasional tersebut.

Sementara itu, Rahmat mengatakan, bangga terpilih menjadi komandan upacara bendera yang diselenggarakan Yayasan Galuh. Menurutnya, makna kemerdekaan itu yakni bebas dari pengangguran.

"Merdeka itu ya kerja. Seperti menjadi komandan upacara pagi ini," ungkapnya serius.

Ketika ditanyakan berapa lama persiapan yang dilakukannya untuk pelaksanaan upacara ini, Rahmat menjawab, membutuhkan waktu selama delapan bulan guna menjadi komandan upacara ini.

Namun, pengasuh Yayasan Galuh, Nina, menjelaskan, Rahmat menjawab seperti itu karena dia sudah delapan bulan menetap di Yayasan ini. Sebenarnya, hanya empat hari saja persiapan pelaksanaan upacara bendera ini.

Nina memaparkan, alasan dipilih hari ini untuk pelaksanaan upacara, mengingat kondisi kesehatan dan kesiapan pasien. Ketika pas 17 Agustus, masih ada beberapa pasien yang dinilai belum siap untuk melakukan pelaksanaan upacara bendera ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement