Jumat 30 Aug 2013 13:32 WIB

Orang Dekat SBY Dituding Terima Rp 40 M, Demokrat Tutup Mulut

Rep: Muhammad Akbar Wijaya/ Red: Mansyur Faqih
Susilo Bambang Yudhoyono
Foto: Antara
Susilo Bambang Yudhoyono

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah petinggi Partai Demokrat enggan mengomentari kesaksian putra Hilmi Aminudin, Ridwan Hakim yang menyebut ada penyerahan uang Rp 40 miliar kepada utusan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bernama Sengman>

"Soal duit Rp 40 miliar saya tidak mau berkomentar," kata Wakil Ketua Umum II Partai Demokrat, Max Sopacua di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (30/8).

Max beralasan kesaksian itu masuk dalam ranah hukum. Dia khawatir komentarnya bisa menimbulkan persepsi seakan-akan mengetahui persoalan korupsi suap sapi impor. "Takutnya saya dianggap paling tahu. Tidak, lah," ujarnya.

Yang terbaik, menurut Max, adalah menyerahkan masalah tersebut pada proses hukum. "Saya kira biarkan hukum berjalan," katanya.

Sementara itu Wakil Ketua Umum I Partai Demokrat Jhonny Allen Marbun menyatakan kesaksian Ridwan tidak serta merta membuktikan SBY menerima uang Rp 40 miliar dalam kasus suap daging sapi impor. Menurutnya kesaksian itu tidak lebih dari pernyataan. "Begini, dia bicara orang dekat, kan tidak dikasih ke presiden. Itu kan hanya statemen," kata Jhonny.

Menurut Jhonny setiap orang bisa merasa dekat dengan SBY. Namun dalam situasi semacam itu SBY tentu tidak bisa mengontrol tindak tanduk orang-orang yang merasa dekat dengannya. "Apa SBY tahu kelakuan Sengman? Kan tidak. Apa harus tanggung jawab?" kata Jhonny.

Sebelumnya dalam kesaksian untuk terdakwa Ahmad Fathanah di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi kemarin (29/8), Ridwan mengaku pernah ada penyerahan uang Rp 40 miliar dari PT Indoguna Utama kepada orang dekat SBY bernama Sengman. "Sengman itu siapa?" Kata Hakim Ketua Nawawi Pomolango

"Sengman itu utusan Presiden yang mulia," jawab Ridwan.

"Presiden apa?" tanya hakim kembali.

"Ya Presiden SBY," timpal Ridwan.

Namun, Ridwan tak menjelaskan maksud uang Rp 40 miliar itu. "Saya tidak tahu," jawab Ridwan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement