REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ratusan sopir Metromini dari berbagi jurusan di Jakarta hingga Kamis malam masih melakukan unjuk rasa di depan Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat.
Berdasarkan pantauan di lapangan, hingga pukul 20.00 WIB, ratusan sopir dan kernet Metromini masih berkerumun di luar area Balai Kota DKI sambil berteriak-teriak memanggil Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi).
"Pokoknya, kami akan menunggu di sini sampai Pak Jokowi mau keluar dan menemui kami untuk mendengarkan semua aspirasi kami. Kalau perlu, kami akan tunggu sampai pagi," kata sopir Metromini Gustining Sianipar (55) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Kamis (29/8).
Bersama sopir-sopir lainnya, Gustining mengaku tetap ngotot menunggu di Balai Kota hingga Jokowi menemui mereka. Bahkan, Ginting juga mengancam akan bermalam di tempat itu.
Menurut Ginting, para sopir bersedia memperbaiki seluruh kerusakan armadanya sehingga laik jalan. Namun, lanjut dia, para sopir meminta keringanan dalam pelaksanaan uji kelaikan jalan atau kir. "Kami usahakan dan berjanji merawat mobil kami. Asal kami tidak dipersulit masalah uji kir. Kami sanggup ganti semua fisiknya. Cobalah kami dikasih keringanan uji kir," ujar Ginting.
Terkait dengan ajakan untuk bergabung dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Ginting menuturkan pihaknya menolak keras ajakan tersebut.
"Kami tidak akan pernah mau bergabung dengan Pemprov, karena bisa mengurangi pendapatan kami. Selain itu, kami juga menolak tawaran Pemprov yang akan memberikan gaji bulanan kepada sopir dan kernet. Kami maunya hanya dapat setoran," tutur Ginting.
Berdasarkan informasi, malam ini Jokowi tidak ada di Balai Kota, begitu pun dengan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang sudah meninggalkan Balai Kota sejak siang tadi. Sementara itu, puluhan aparat kepolisian masih berjaga-jaga di lokasi unjuk rasa hingga berita ini diturunkan.