Senin 26 Aug 2013 18:38 WIB

Hatta Terima Anugerah Perekayasa Utama Kehormatan dari BPPT

Rep: Muhammad Iqbal/ Red: Djibril Muhammad
Hatta Rajasa bersama Anak Yatim
Foto: Humas Menko Perekonomian
Hatta Rajasa bersama Anak Yatim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa memperoleh anugerah gelar Perekayasa Utama Kehormatan Bidang Kebijakan Teknologi dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). 

Penganugerahan dilakukan di Kantor Pusat BPPT, Jakarta, Senin (26/8). Turut hadir dalam penganugerahan antara lain Presiden ke III RI BJ Habibie, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Djoko Suyanto, Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin, Menteri Riset dan Teknologi Gusti M Hatta dan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar.

Dalam kesempatan itu, Hatta mengucapkan terima kasih atas gelar yang dianugerahkan Majelis Perekayasa BPPT. "Insya Allah, gelar itu saya dedikasikan bagi pemajuan dan perluasan kegiataan kereyasaan di beragam ranah pembangunan. Utamanya guna mendukung pencapaian kemandirian dan kedaulatan ekonomi," ujar Hatta.

Selain itu, Hatta juga memberikan apresiasi atas semua pengabdian dan produktifitas segenap elemen BPPT.  Khususnya dalam mendukung pemajuan kegiatan pembangunan yang makin berbasiskan rekayasa ilmu pengetahuan teknologi. 

Sebelum Hatta, sederet tokoh nasional pernah menerima penghargaan ini antara lain Emil Salim, Rachmat Gobel dan Arifin Panigoro.

Gelar Perekayasa Utama Kehormatan adalah suatu gelar yang diberikan sebagai bentuk penghormatan kepada warga negara pilihan atas jasa-jasanya bagi kepentingan masyarakat dan bangsa Indonesia. Penganugerahan gelar dilakukan setiap tahun sejak 2007 dalam rangka memperingati hari ulang tahun BPPT. 

Dalam acara tersebut, Hatta menyampaikan orasi ilmiah bertajuk 'Akselerasi Pembangunan Berbasis Pengetahuan: Optimalisasi Kebijakan Inovasi.' Tema tersebut diulas dalam dua bagian yaitu dinamika pembangunan ekonomi dan pemantapan peran kerekayasaan sebagai pilar penopang daya saing pembangunan ekonomi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement