Kamis 22 Aug 2013 18:21 WIB

KPU Jatim Akui Alat Peraganya Kalah Pamor

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Hazliansyah
Pilkada (ilustrasi)
Foto: IST
Pilkada (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur mengklaim sosialisasi penyelenggaran pemilukada serta pengenalan pasangan calon gubernur sudah maksimal. Selain pemasangan alat peraga, kegiatan yang mengundang masyarakat juga telah diadakan hingga tingkat kecamatan.

Ketua KPU Jatim, Andry Dewanto Ahmad mengatakan, tidak ada istilah sosialisasi senyap, sebab pihaknya sudah melangsungkan sosialisasi mulai dari imbauan hingga pemasangan baliho nama, foto dan nomor urut pasangan calon.

Tiap-tiap kabupaten/kota di Jatim juga telah mendapat jatah 130 spanduk, dan ribuan poster yang ditempatkan di tiap-tiap TPS.

"Untuk baliho besar pun sudah kami imbau pasang di depan KPU, batas daerah atau lokasi yang dinilai menjadi pusat keramaian," kata Andry pada Republika usai rekapitulasi DPT di Hotel Singgasana, Surabaya, Kamis (22/8).

Namun, dia mengakui, di banding dengan alat peraga tiap-tiap pasangan calon, milik KPU memang tidak seberapa diperhitungkan.

Dia menyebutkan, secara tatap muka, KPU Jatim telah mengadakan acara yang mengundang 65 ormas dan LSM, ditambah KPU kabupaten/kota yang menyelenggarakan tiga kali acara bersama 100 tokoh masyarakat. Bahkan, KPU kecamatan melangsungkan dua kali kegiatan serupa di tingkat desa.

"Belum lagi melalui media massa mulai dari cetak, elektronik, online dan radio," ujarnya

Sebelumnya Cagub dari PDI Perjuangan Bambang DH mengkritik lemahnya sosialisasi pilkada yang dilakukan KPUD Jatim. Bambang mengatakan Pilkada Jatim sengaja dibuat senyap untuk menguntungkan salah satu pasangan calon tertentu.

"Kalau sosialisasinya minim siapa yang akan diuntungkan? Ya incumbent! (Soekarwo-Syaifullah Yusuf)," ujar Bambang saat berkampanye di Ponorogo, Rabu (21/8).

Bambang menyatakan telah terjadi upaya yang sistematis, masif, dan terstruktur untuk membuat warga tidak mengetahui pelaksanaan Pilkada Jatim. Upaya ini dilakukan agar warga tidak mengetahui siapa saja para cagub-cawagub yang akan maju di pesta demokrasi kali ini.

Sejumlah warga Jatim sebelumnya mengaku tidak mengetahui kapan pelaksanaan hari pencoblosan digelar. Padahal pelaksanaannya tinggal hitungan hari, yakni 29 Agustus 2013.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement