REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Tersiarnya kabar soal rencana sejumlah aktivis dari Australia yang hendak menyeberang ke Papua, mendapat respons serius pemerintah.
“TNI Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU) sudah disiagakan untuk mengantisipasi perjalanan mereka,” kata Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan, Djoko Suyanto, di Jakarta, Ahad (18/8).
Sebelumnya, dikabarkan sekelompok aktivis Australia hendak berlayar di Papua. Kelompok yang menamakan diri Freedom Flotilla, mempersiapkan tiga kapal untuk berlayar dari Cairns ke Papua dengan tujuan menyoroti perlunya perdamaian dan stabilitas di daerah itu.
Awaknya terdiri dari sejumlah sesepuh Aborigin, pengungsi Papua, pembuat film dan aktivis lainnya.
Djoko mengatakan dirinya telah mengkonfirmasi hal tersebut kepada Duta Besar Australia untuk RI, Greg Moriaty. Menurut sang Greg, para aktivis itu rencananya berlayar dari Cairns ke Papua Nugini (PNG). “Bukan ke Indonesia (Papua),” jelas Menkopolhukam.
Kepada Moriaty, Djoko juga menyampaikan, sebaiknya tidak boleh ada negara menjadi tempat pemberangkatan siapa pun yang mengganggu kedaulatan negara lain.
“Ini sudah sangat jelas. Kalau aktivitas mereka itu dikaitkan kekerasan dan hak asasi manusia (HAM), kita juga memiliki concern yang sama,” tegas Djoko.