REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi VIII DPR Ingrid Kansil berharap konflik Syiah dan Sunni di Sampang, Madura, bisa segera diselesaikan. Harapan ini disampaikan Inggrid terkait perayaan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945.
"Warga Indonesia sudah sepakat hidup bersama di bawah naungan Pancasila, yang berfalsafah persatuan dalam keragaman," kata Inggrid di Jakarta, Sabtu (17/8).
Inggrid menyatakan perbedaan adalah rahmat Allah SWT dan harus dijaga dengan cara saling menghormati. Politisi Partai Demokrat ini menyatakan pemerintah sudah membentuk tim rekonsiliasi antarkedua belah pihak.
"Tim masih bekerja. Kami dari Komisi VIII terus melakukan pemantauan terhadap pemerintah," ujarnya.
Kabar yang menyebut ada upaya pemaksaan terhadap warga Syiah agar berganti keyakinan disesalkan Inggrid. Menurutnya isu semacam ini perlu dibuktikan dan jika benar demikian maka pelaku yang melakukan pemaksaan perlu ditindak.
"Karena tindakannya itu sudah termasuk pelanggaran HAM," kata Inggrid.
Inggrid mengajak seluruh pihak bekerja sama membantu pemerintah menyelesaikan konflik Syiah Sunni di Sampang Madura. Menurutnya kedua pihak yang berkonflik mesti bisa menahan diri.
"Semua pihak pasti ingin agar semua selesai dengan baik," ujarnya.