REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana memperluas akses keluar masuk dan ruang tunggu Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Hal ini dilakukan karena adanya lonjakan penumpang, khususnya penumpang kereta commuter line. Selama ini, lonjakan penumpang itu juga menjadi salah satu penyebab kemacetan di sekitar Stasiun Tanah Abang.
Direktur Utama PT KAI, Ignatius Jonan mengatakan, saat ini setiap kereta tiba sedikitnya ada 35-45 ribu penumpang yang naik atau turun di stasiun Tanah Abang. Untuk itu, pihaknya akan kembali membangun tangga untuk akses naik dan turun penumpang.
Rencananya, perluasan stasiun akan dilakukan pada Oktober mendatang. "Perluasan Stasiun Tanah Abang memakan waktu 12-18 bulan. Kita bangun tanpa mengubah bentuk awal fisik stasiun," ujar Jonan, seperti dilansir situs beritajakarta.
Jonan mengatakan, selama proses perluasan berlangsung, pihaknya akan membuat dua jalur keluar masuk stasiun. Untuk penumpang kereta lokal, diwajibkan masuk atau keluar melalui pintu utama yang harus naik tangga.
Sementara untuk pengguna kereta commuter line diharuskan keluar masuk melalui pintu sodetan yang ada di bagian utara stasiun. "Jadi kita tambah gate elektronik di pintu utara menjadi 16 yang sebelumnya hanya 8 gate," katanya.
Terkait lonjakan penumpang yang ikut menjadi faktor penyebab kemacetan, dikatakan Jonan, pihaknyatelah berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk mengurai kemacetan yang terjadi. "Kita sebagai operator hanya menyediakan moda transportasi beserta fasilitasnya, di luar itu merupakan tanggung jawab pemerintah," tandasnya.
Advertisement