Senin 12 Aug 2013 15:20 WIB

Nonkader Dominasi Anggota Komite Konvensi Demokrat

Rep: M Akbar Wijaya/ Red: Dewi Mardiani
Jero Wacik
Foto: antara
Jero Wacik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrat (PD) akhirnya menetapkan 17 anggota komite konvensi calon presiden. Merekalah yang nantinya akan melakukan proses penjaringan peserta konvensi dan melaksanakan penyelenggaraan konvensi. Komposisi keanggotaan didominasi orang non-Demokrat.

"Komposisinya dari 17, tujuh kader Demokrat, 10 independen," kata Jero saat membacakan keputusan penetapan anggota komite konvensi capres Demokrat di Jakarta, Ahad (11/8) malam.

Dominasi nonkader dalam komite konvesi dimaksudkan agar masyarakat percaya bahwa konvensi capres yang diselenggarakan Demokrat benar-benar berjalan fair. Jero menyatakan partainya ingin serius menjaring capres yang sesuai keinginan masyarakat. "Menunjukan ini niatnya serius," ujar Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral ini.

Jero mengatakan Demokrat telah menetapkan Maftuh Basyuni sebagai Ketua Komite Konvensi sekaligus anggota. "Pak Maftuh bekas menteri agama dianggap kami netral. Negarawan, kredibel, bijak. Kita harap beliau bisa mengemban tugas komite dengan jujur," kata Jero.

Berdasarkan aturan penyelenggaran konvensi, komite konvensi akan menanggung biaya kegiatan kampanye seluruh peserta konvensi yang dibuat komite konvensi. Di luar kegiatan komite, peserta konvensi menanggung sendiri biaya kampanye mereka.

Jero belum mau transparan seputar biaya yang disiapkan untuk pelaksanaan konvensi mulai sosialisasi, debat kandidat, hingga ongkos lembaga survei. "Kami ingin biaya politik tidak mahal. Sehemat mungkin," ujarnya.

Ini susunan komite konvensi: Muhammad Maftuh Basyuni (Ketua Komite Konvensi), Taufiequrachman Ruki (wakil ketua), Suadi Marasabessy (Sekretaris Komite Konvensi), dan AP Andi Timo Pangerang (Bendahara Komite Konvensi).

Untuk anggota komite adalah Soegeng Sarjadi (pengusaha), Margiono (Ketua PWI), TP Rachmat (pengusaha), Efendy Gazali (pengamat Komunikasi Politik), Christianto Wibisono (ekonom), Indrawaty Sukadis (PD), Didi Irawadi Syamsuddin (PD), Hinca Panjaitan (PD), Wisnu Wardhana (pengusaha), Putu Suasta (PD), Humprey R Djemat (pengacara), Charis Rully (PD), dan Vera Febyanthi (PD).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement