Kamis 08 Aug 2013 22:16 WIB

BIN Benarkan Indikasi Ancaman Serangan ke Aparatur Keamanan

Kepala BIN, Marciano Norman
Foto: skalanews.com
Kepala BIN, Marciano Norman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Intelijen Nasional, Marciano Norman mengatakan, ada sinyalemen kuat kasus penembakan terhadap dua polisi di Jakarta dan seorang sipir di Yogyakarta dilakukan kelompok sama. "Itu sinyalemennya kuat dilakukan kelompok yang sama. Yang pasti ada kaitan dengan kelompok itu," katanya di Istana Negara, Kamis (8/8).

Ia menjelaskan, peristiwa penembakan di Jakarta dan Yogyakarta mengindikasikan ancaman yang selama ini ditujukan kepada aparatur keamanan kelompok tertentu itu benar dilaksanakan. "Mereka mencari sasaran yang betul-betul lengah... dua korban yang pertama dua-duanya ditembak dari belakang. Kemudian yang ini juga," katanya.

Sebelumnya, pada pukul 04.30 WIB Sabtu (27/7), anggota Satlantas Polres Jakarta Pusat, Ajun Inspektur Satu Polisi Patah Saktiyono (53 tahun), ditembak orang tak dikenal di Cireundeu, Ciputat, Tangerang Selatan, ketika hendak menuju kantornya di Gambir, Jakarta Pusat.

Berikutnya, pada Rabu (7/8) seorang anggota Satbimas Polsek Cilandak Aun Inspektur Dua Polisi Dwiyatno meninggal dunia akibat ditembak orang tidak dikenal di sekitar Ciputat, Tangerang Selatan, Banten sekitar pukul 05.00 wib.

Pada hari sama penembakan juga terjadi pada anggota sipir Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, Agus Susteyo. Menurut Norman, kejadian tersebut merupakan bentuk peringatan pada seluruh aparat keamanan baik itu TNI, polisi atau petugas lembaga pemasyarakatan. "Tidak boleh ada korban lagi," ujar dia.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak memberikan ruang yang bebas pada kelompok-kelompok teror itu. Pada kesempatan itu dia juga menyebutkan upaya kelompok teror untuk menunjukkan eksistensinya melalui sejumlah kejadian tersebut.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement