REPUBLIKA.CO.ID, BIAK -- H-2 Lebaran pusat perbelanjaan dipadati pengunjung, tak terkecuali di Kabupaten Biak Numfor, Papua. Pasar Pasar Inpres dan swalayan dipadati warga yang hendak berbelanja berbagai kebutuhan Lebaran 2013.
Beragam barang kebutuhan yang banyak diburu pembeli, seperti beras, kue kering, tepung terigu, kelongsong ketupat, mentega, bahan pembuat kue, daging ayam, dan bermacam-macam bumbu dapur. Selain itu, masyarakat setempat juga membeli pakaian muslim untuk berlebaran.
"Permintaan akan kebutuhan pakaian muslim serta beragam jenis minyak wangi dan songkok mendekati hari raya kian meningkat," kata seorang pedagang setempat, Ilham, Selasa (6/8).
Beberapa pengusaha pertokoan di Biak sejak awal Ramadhan telah memberikan diskon khusus Lebaran berkisar 15-50 persen untuk menarik minat konsumen. Kepala Bidang Pengawasan dan Perlindungan Konsumen Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Biak, Numfor Betty Bonggoibo mengimbau warga memeriksa terlebih dahulu berbagai barang konsumsi dalam kemasan yang hendak dibeli, terkait dengan batas waktu edarnya.
"Tujuan memeriksa kemasan barang yang dijual untuk menyakinkan kita supaya bahan bersangkutan layak dikonsumsi sesuai syarat kesehatan dan perlindungan konsumen," katanya.
Bila warga menemukan barang kemasan yang sudah kedaluwarsa, katanya, sebaiknya segera melapor kepada aparat berwenang agar secepatnya diambil tindakan. "Jika menemukan bahan makanan yang dijual di pasaran telah kedaluwarsa atau tidak layak konsumsi dapat melaporkan kepada aparat berwenang untuk dilakukan penindakan," kata Betty.
Hingga H-2 Lebaran 2013, aktivitas keseharian masyarakat, angkutan umum, taksi, ojek, pasar, bandara, pelabuhan, dan pusat keramaian masyarakat terlihat normal.